Massimo Moratti: Serie A Dimanipulasi, Juventus Ditunjuk Untuk Menang, Jika Tidak, Maka Giliran AC Milan

Massimo Moratti: Serie A Dimanipulasi, Juventus Ditunjuk Untuk Menang, Jika Tidak, Maka Giliran AC Milan

Ilustrasi Serie A -Tangkapan Layar Instagram-

RADARTASIK.COM - Mantan Presiden Inter Milan, Massimo Moratti mengatakan Serie A dimanipulasi,  Juventus ditunjuk untuk menang, jika tidak, maka giliran AC Milan.

Massimo Moratti menyoroti skandal Calciopoli dan merasa Nerazzurri selalu dirampok.

Serie A dimanipulasi, dan kami adalah korbannya. Juventus ditunjuk untuk menang dan jika bukan mereka, maka giliran Milan . Itu memalukan karena bentuk ketidakjujuran terbesar adalah menipu perasaan orang,” kata Massimo Moratti kepada Il Corriere Della Sera.

Perdebatan skandal Calciopoli di Italia masih terbuka, tetapi Massimo Moratti merasa bangga mengklaim gelar yang diraih Inter Milan pada musim 2006 setelah Juventus terdegradasi.

BACA JUGA:BPS Terjunkan Tim Regsoses Data Tunawisma

Nerazzurri memenangkan gelar 2005-06  setelah Juventus terdegradasi ke Serie B dan kehilangan dua Scudetto terakhir mereka yang dimenangkan di bawah Fabio Capello karena skandal Calciopoli.

“Tentu saja, saya tahu penggemar Juventus tidak akan menyukainya, tetapi ini membuat saya bersikeras. Gelar itu adalah minimum yang bisa kami dapatkan setelah dirampok. Kami seharusnya menerima lebih banyak lagi,” tutur Massimo Moratti.

Mantan pemilik Inter Milan tersebut juga menegaskan bahwa mantan direktur Juventus Luciano Moggi, menjadi salah satu orang yang paling bertanggung jawab atas skandal Calciopoli, sempat ingin bergabung dengan Nerazzurri.

“Itu benar dan meskipun saya tidak pernah secara eksplisit mengatakan kepadanya bahwa saya tidak menginginkannya, saya tidak akan pernah mempekerjakannya,” ungkapnya. 

BACA JUGA:Gawat! Denise Chariesta Tegaskan Bakal Terus Bongkar Kebusukan Suami Artis dengan Inisial RD

Massimo Moratti menjadi pemenang terbanyak dalam sejarah Inter Milan dengan memenangkan lima gelar Serie A, empat Coppa Italia dan Piala Super Italia, satu Piala UEFA, satu Liga Champions dan Piala Dunia klub selama masa jabatannya.

Dia kemudian menjual klub  kepada pengusaha Indonesia Erick Thohir pada 2013 sebelum pengambilalihan Suning tiga tahun kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia