Platform Merdeka Mengajar Memberikan Kemudahan untuk Guru Lebih Inspiratif dan Inovatif
Rina Iryana mahasiswi S2 PGS UPI Kampus Tasikmalaya.-Foto:dokradartasik.disway.id/dokrinairyana-
RADARTASIK.COM - Pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu negara untuk unggul dalam persaingan global. Pendidikan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudkan kesejahteraan nasional. Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang cerdas dan berkarakter merupakan prasyarat terbentuknya peradaban yang tinggi. Sebaliknya SDM yang rendah akan menghasilkan peradaban yang kurang baik pula. Dengan Pendidikan kita bisa mengelola diri sendiri, keluarga, lingkungan dan negara.
Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab.
Dalam suatu bangsa akan berkembang jika memiliki Sumber Daya Manusia yang bermutu. Kurikulum memiliki peran penting demi menciptakan generasi muda yang cerdas, berkompetensi, berkarakter, berakhlah dan menciptakan ide-ide baru dan terdapat pembaharuan kearah yang positif dan efesien. Sebagaimana kita ketahui bahwa selaku pemangku kebijakan yaitu pemerintah, dalam melakukan perubahan kurikulum, tentunya memiliki tujuan yang positif. Tujuan perubahan kurikulum tersebut yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan untuk menyesuaikan kebutuhan peserta didik sesuai perkembangan zaman. Dengan demikian, peran pendidikan itu sangat penting yaitu sebagai pondasi utama dalam pembangunan suatu bangsa.
Globalisasi melahirkan gelombang perubahan yang sangat cepat dan perubahan merupakan sebuah keniscayaan. Untuk menghadapi tantangan sekaligus peluang pada era globalisasi, terutama globalisasi pendidikan. Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas pendidikan, agar mampu bersaing secara kompetentif. Terdapat dua isu yang cukup inovatif dalam bidang pendidkan, yaitu kebijakan inovatif kurikulum dan kebijakan peningkatan kualitas profesionalitas guru. Dua kebijakan tersebut diharapkan bersinergi dalam membentuk insan yang cerdas dan berkarakter. Insan yang cerdas adalah insan yang cerdas secara spiritual, intelektual, sosial dan emosional. Sedangkan insan yang berkarakter adalah insan yang mampu mewujudkan nilai-nilai karakter yang bersumber pada ajaran agama dan pancasila sebagai dasar yang kokoh dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Di sisi lain Indonesia dihadapkan pada beberapa tantangan, diantaranya tuntutan untuk menyiapkan generasi yang cerdas dan berkarakter. Sehingga globalisasi telah membawa perubahan pada semua lini kehidupan. Pemerintah telah menetapkan bebrapa kebijakan dalam bidang pendidikan. Terkait dengan hal itu, dengan adanya paradigma baru dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan yang lebih holistik, maka perkembangan dunia pendidikan berubah begitu cepat. Hal yang paling mendasar dalam penyelenggaraan pendidikan adalah kurikulum. Karena kurikulum sebagai ” Ruh ” dari pendidikan yang terus berubah, idealnya bersifat fleksibel dan dinamis agar dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan sekaligus tantangan zaman.
Menyadari bahwa pendidikan sebagai sarana untuk menyiapkan generasi masa kini dan masa depan, maka pendidikan dituntut untuk mampu menangkap dan memproyeksikan kecenderungan yang akan terjadi pada masa depan. Artinya, kurikulum juga harus disesuaikan dengan kebutuhan tersebut, tidak bisa dibiarkan berjalan di tempat apalagi mempertahankan hal-hal yang sudah kurang relevan, tentunya harus ada inovasi dan terobosan baru agar setiap generasi mampu menjawab tuntutan zaman. Sebab kalau tidak, maka apa yang dihasilkan oleh pendidikan menjadi tidak fungsional bahkan tidak dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan perubahan zaman.
Atas dasar itu, maka perubahan kurikulum hendaknya dijadikan momentum untuk memajukan pendidikan agar tidak ketinggalan zaman. Pendidikan harus mampu memainkan peran secara kritis dalam melihat tantangan sekaligus peluang masa depan. Jika masyarakat atau suatu budaya berubah, maka tugas pendidikan harus mampu memainkan konstruktifnya dalam perubahan tersebut.
Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan kesiapan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka ini merupakan bentuk evaluasi dari kurikulum sebelumnya, yakni kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka ini dluncurkan secara resmi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim pada bulan Februari 2022. Kurikulum Merdeka diterapkan demi mengejar ketinggalan pendidikan di masa pandemi Covid-19. Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi dan menjadi semakin parah karena pandemi.
Penerapan kurikulum merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah dan dinas pendidikan. Mendikbudristek mengimbau para guru dan kepala sekolah agar dapat mempelajari lebih mendalam terkait kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar. Kemendikbudristek telah menyiapkan sejumlah dukungan untuk mewujudkan kurikulum merdeka. Salah satunya adalah Platform Merdeka Mengajar. Melalui dukungan ini, Kemendikbudristek ingin agar setiap guru dan kepala sekolah yang telah siap menjalankan kurikulum merdeka, dapat menikmati kesempatan pelatihan yang sama dengan kualitas yang sama.
Platform Merdeka Mengajar ( PMM ) bisa diakses oleh guru dan kepala sekolah dengan mengunduh aplikasi Merdeka Mengajar yang telah tersedia di Google Playstore. Guru dan kepala sekolah yang ingin mengakses beberapa produk Platform Merdeka Mengajar dapat menggunakan akun belajar.id atau madrasah.kemenag.id. Di Platform Merdeka Mengajar, para guru dan kepala sekolah dapat menikmati beberapa fitur. Diantaranya belajar pelatihan mandiri. Di dalam fitur ini tersedia berbagai materi pelatihan berkualitas. Selain itu juga, dalam Platform Merdeka Mengajar tersedia fitur video inspirasi untuk mengembangkan diri. Kemudian guru juga bisa mengunggah portofolio hasil karyanya yang bisa diakses oleh guru lain sehingga dapat saling berbagi inspirasi dan membuka peluang untuk berkolaborasi.
Selanjutnya, untuk kebutuhan mengajar, di dalam platform merdeka mengajar juga tersedia beberapa referensi perangkat ajar yang meliputi RPP, modul ajar, model project dan buku siswa yang berbasis kurikulum merdeka. Untuk kebutuhan mengajar, di dalamnya juga tersedia fitur asesmen peserta didik yang dapat membantu guru melakukan analisis awal literasi dan numerasi dengan cepat, sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai tahap capaian dengan dan perkembangan peserta didik.
Menurut hemat penulis, melalui platform merdeka mengajar ini guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia dapat berjejaring antar wilayah serta dapat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh dokumen-dokumen terkini sesuai dengan kebutuhan. Melalui platform merdeka mengajar dapat membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan peserta didik, menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat. Dengan demikian, guru harus bisa efektif memberikan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna dan berdampak pada daya serap peserta didik.
Penulis: Rina Iryana, Mahasiswi S2 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: