Ingin Naikan Indeks Lama Sekolah di Jawa Barat, Dedi Mulyadi: Pemprov Jabar akan Jalin MoU dengan Pesantren

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi saat bertemu dengan Komisi I DPRD Jawa Barat.-tangkapan layar youtube kdm channel-
RADARTASIK.COM - Dalam pertemuan dengan Komisi I DPRD Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengungkapkan rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk menaikkan indeks lama sekolah.
Dedi Mulyadi mengatakan indeks lama sekolah diukur berdasarkan jumlah penduduk di Jawa Barat yang bersekolah mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA.
Pada awalnya, Dedi Mulyadi mengira indeks lama sekolah diukur berdasarkan anak-anak usia sekolah yang ada di Jawa Barat.
Namun saat ini, dia mengaku sudah memahami bahwa indeks lama sekolah diukur berdasarkan jumlah penduduk yang bersekolah.
Untuk meningkatkan indeks lama sekolah, Dedi Mulyadi menilai perlu adanya penyetaraan pendidikan di pesantren.
BACA JUGA:Soal Ijazah yang Ditahan, Gubernur Jawa Barat Terpilih: Pendidikan Bukan Bisnis
Menurutnya, lulusan dari pesantren sebenarnya setara dengan lulusan dari pendidikan formal.
''Yang dia memiliki kualifikasi keilmuan yang mumpuni pada bidangnya,'' kata Dedi dikutip Radartasik.com dari akun Instagramnya, Minggu 16 Februari 2025.
Akan tetapi, kata dia, pesantren dianggap sebagai pendidikan tradisional, sehingga negara hanya mengakui pendidikan formal.
Ke depan, dia ingin ada penyetaraan pondok pesantren. Pihaknya berencana melakukan MoU dengan pesantren yang ada di Jawa Barat.
''Maka, nanti bikin MoU dengan pesantren-pesantren, diberikanlah kualifikasi pendidikan pesantren,'' jelasnya.
Dia menjelaskan kualifikasi pendidikan pesantren bagi santri dapat disesuaikan dengan kriteria usia.
BACA JUGA:4 Wisata Terkenal di Kabupaten Tangerang Banten, Gratis & Instagramable!
''Umur sekian hingga sekian nanti mendapat ijazah SD atau setara SD,'' tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: