Adriano Galliani: Pablo Mari Ingin Berada di Lapangan Setelah Ditikam Pria Tak Dikenal di Supermarket
Pablo Mari -Tangkapan Layar Instagram Pablo Mari -
RADARTASIK.COM - CEO Monza, Adriano Galliani mengatakan Pablo Mari ingin berada di lapangan hari Senin setelah ditikam pria tak dikenal di Supermarket.
Pablo Mari diketahui menerima luka tikaman pisau di punggung dan bibirnya setelah serangan penusukan di sebuah supermarket.
Bek Monza tersebut berada di supermarket dekat Kota Milan ketika seorang pria Italia berusia 46 tahun yang berada dalam perawatan psikiatris mengambil pisau dari rak dan mulai secara acak menikam dan menyayat orang-orang di dekatnya.
Pablo Mari kebetulan berada di toko dan menjadi korban serangan, ia akan menjalani operasi pada hari Jumat untuk luka di punggungnya, tetapi telah menerima jahitan akibat luka di bibirnya.
BACA JUGA:Pemain Monza, Pablo Mari Ditikam Pria Tak Dikenal di Supermarket
Dikabarkan, Pablo Mari sedang mendorong troli bersama anaknya di kursi, dan istrinya di sebelah, tiba-tiba ia merasakan sakit di punggungnya.
“Saya membayangkan tinggi badannya yang menyelamatkannya,sSayangnya, dia melihat berandalan ini menikam seseorang di tenggorokan. Dia melihat semua yang terjadi. Itu mengejutkan,” kata Galliani kepada Sportitalia.
“Dia memiliki beberapa luka di punggung dan mulutnya. Dia tidak ingat apa yang terjadi di sana, dia mungkin terlibat perkelahian dengan orang itu, tetapi dia menerima dua jahitan di bibirnya,” lanjutnya dikutip dari Football Italia.
“Dia memiliki luka di punggungnya yang untungnya hanya menyebabkan luka pada otot dan bukan paru-paru atau organ vital lainnya. Dia tidak dalam bahaya,” ucap Adriano Galliani.
BACA JUGA:Perjuangan Iniesta Melawan Depresi: Kami Tidak Pernah Pulih
Adriano Galliani menambahkan, “Tentu saja itu mengejutkan tim. Mereka ingin datang ke sini, kami meminta mereka untuk tidak datang, karena bisa terlalu banyak orang di rumah sakit. Istrinya ada di sini, dia sedang diinterogasi sebagai saksi.”
"Saya terus memikirkan gadis malang ini, saya diberitahu bahwa kasir yang terbunuh adalah gadis berusia 30 tahun," sesal Adriano Galliani.
Galliani ditanya bagaimana keadaan psikologis Pablo Mari setelah pengalaman traumatis seperti itu?
“Dia tampak relatif baik-baik saja pada tingkat psikologis, tetapi kemudian saya bukan seorang petugas medis. Dia berkepala dingin. Pablo sangat kuat, dia berkata saya ingin berada di lapangan pada Senin malam. Dia memiliki kekuatan yang luar biasa,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: football italia