Waspadai Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba
Ilustrasi gagal ginjal akut yang bisa menyerang anak.-Foto:tangkapanlayar/fin.co.id-
BACA JUGA:Puluhan Ibu-ibu Merasa Tertipu Hingga Lapor Polisi, Modus Pelaku Arisan Bodong Online
Dalam kesempatan itu, dr. Tirtawati juga menjelaskan soal tindakan cuci darah atau dialisis, dan bahwa mereka yang gagal ginjal akut, hanya perlu melakukan proses ini untuk sementara waktu.
Meski begitu, ada juga yang diwajibkan untuk mencuci darah mereka seumur hidup.
“Pada gagal ginjal akut, ginjal mengalami gangguan fungsi sementara waktu, namun belum mengalami kerusakan. Cuci darah tetap harus dilakukan untuk mengeluarkan zat racun dari dalam tubuh”.
“Bila tidak dilakukan dialisis, zat racun ini dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, bahkan kematian. Setelah penyebab gagal ginjal akut teratasi, dan ginjal dapat kembali menjalankan fungsinya, maka dialisis dapat dihentikan”.
BACA JUGA:Mayat Pria Muda Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Gobang, Purbaratu Kota Tasikmalaya
Itu jika bicara gagal ginjal akut. Pada kasus gagal ginjal kronis, lanjut dia, kerusakan ginjal sudah masuk pada level para dan nyaris tidak lagi berfungsi.
Tindakan cuci darah ini bagi penderita gagal ginjal kronis adalah untuk menyambung nyawa, dan bahwa tanpa cuci darah, penderita gagal ginjal berpotensi kehilangan nyawa mereka dalam waktu satu tahun (tergantung tingkat keparahan kondisinya).
“Sebaliknya, bila melakukan dialisis secara rutin dan tepat waktu, pasien dapat hidup sebagaimana layaknya orang yang masih berfungsi ginjalnya. Pasien dengan gagal ginjal kronis dapat menghentikan dialisis bila berhasil mendapatkan ginjal dari donor.
Jadi kesimpulannya, mereka yang sudah memasuki tahap gagal ginjal kronis adalah mereka dengan kondisi yang tidak bisa disembuhkan, akan tetapi bisa dibantu dengan dialisis atau cuci darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: