BKN Ungkap Temuan Kejanggalan dan Mengejutkan dalam Proses Pendataan Non-ASN, Kok Bisa!
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKN Bima Haria Wibisana ungkap adanya kejanggalan dan temuan mengejutkan dalam pendataan non-ASN yang saat ini masih berlangsung. Foto: jpnn--
"Jika kejadiannya seperti itu, admin atau operator instansi seharusnya melaporkan pada aplikasi yang sudah dibuat BKN, " tuturnya.
Pasalnya di dalam pendataan non-ASN, BKN membuat sistem yang mana ada tombol Lapor untuk honorer K2 yang sudah tidak aktif lagi bekerja atau meninggal.
BACA JUGA: Jadwal FIFA Matchday 2022: Timnas Indonesia vs Curacao, Malam ini Pukul 20.00 WIB
"Jadi, data BKN per 19 September, jumlah honorer yang masuk pendataan non-ASN sebanyak 1.038.531, tetapi hanya 73.832 honorer K2 yang dilaporkan," ungkapnya.
Sisa Honorer K2 Mayoritas Tenaga Teknis
Bima membeberkan sisa honorer K2 sebanyak 378.880 itu sebagian besar adalah tenaga teknis 275.369.
Disusul guru dan dosen sebanyak 96.415, tenaga kesehatan 4.766, dan penyuluh 2.330.
Fakta lain diungkapkan Bima adalah adanya informasi dari honorer bahwa banyak yang tidak masuk pendataan.
BACA JUGA: Aceh Barat Diguncang Gempa Magnitudo 6,4, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
BACA JUGA: 1.600 Rumah Terdampak Banjir di Pameungpeuk Garut, Pemkab Tingkatkan Status Darurat selama 7 Hari
Mereka yang bekerja di atas 4 tahun tidak masuk list, anehnya orang baru malah masuk pendataan non-ASN.
Melihat data-data honorer yang ganjil tersebut, Bima menegaskan BKN telah mengembalikan data-data tersebut kepada masing-masing daerah.
Harapannya daerah memberikan data valid, karena semuanya akan diaudit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Kami maunya datanya valid tentunya disertai surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM), karena ini demi menyelesaikan masalah honorer. Kami mohon kerja sama pemerintah daerah," pungkas Bima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com