UNESCO Sebut Pangandaran Rawan Tsunami dan Harus Siapkan Mitigasi Bencana

UNESCO Sebut Pangandaran Rawan Tsunami dan Harus Siapkan Mitigasi Bencana

SIAPKAN MITIGASI. Suasana Pantai Pangandaran pada Minggu (18/9/2022) sore. UNESCO menilai, Pangandaran harus menyiapkan mitigasi bencana karena rawan tsunami.-Deni Nurdiansah / Radar Tasikmalaya -

“Termasuk jalur evakuasi ke tempat aman saat kejadian bencana alam berlangsung,” terangnya.

BACA JUGA:Pagi Ini, Tol Cipali Kembali Makan Korban, Mobil Travel Tabrak Truk, Korban Masih Dievakuasi

Dirinya sangat mengapresiasi kepada Pangandaran yang mempunyai tim relawan yang siap membantu  saat bencana alam tsunami terjadi.

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Pangandaran, Sutan Abdul Abdul Rosyid mengatakan, jalur evakuasi paling dekat di Pantai Pangandaran saat terjadi bencana tsunami ada dua lokasi. 

“Pertama kawasan taman wisata cagar alam di Goa Lanang dan Cikamal, aman dengan kondisi ketinggian lokasi dari permukaan laut,” tuturnya. 

“Cuma infrasturktur, rambu-rambu dan bencana evakuasi belum ada dan peringatan siaga tsunami belum dipasang,” jelasnya.

Ia mengatakan, evaluasi dari UNESCO terkait tempat evakuasi, jalur evakuasi, peta evakuasi, info tentang tsunami dan rambu evakuasi akan segera ditindaklanjuti. 

“Secara umum untuk jalur evakuasi warga Pantai Pangandaran bisa menuju Purbahayu, jaraknya sejauh 12 kilometer, melalui jalan raya Pangandaran,” ungkapnya.

Selain lokasi evakuasi, kesiapan hotel di Pangandaran yang siap jadi selter saat bencana sudah ada. 

“Kalau hotel-hotel besar di Pangandaran sudah sebagian siap menghadapi bencana tsunami menjadi tempat evakuasi sementara apabila ada orang yang sempat belum terselamatkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: