UNESCO Sebut Pangandaran Rawan Tsunami dan Harus Siapkan Mitigasi Bencana

UNESCO Sebut Pangandaran Rawan Tsunami dan Harus Siapkan Mitigasi Bencana

SIAPKAN MITIGASI. Suasana Pantai Pangandaran pada Minggu (18/9/2022) sore. UNESCO menilai, Pangandaran harus menyiapkan mitigasi bencana karena rawan tsunami.-Deni Nurdiansah / Radar Tasikmalaya -

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - UNESCO menyebutkan Pangandaran harus menyiapkan mitigasi bencana karena rawan diterjang bencana alam tsunami, seperti yang terjadi pada tahun 2006.

Head of Lotic UNESCO, Ardito menyoroti mitigasi bencana alam dan jalur evakuasi, sebagai antisipasi terjadinya bencana tsunami. 

”Kondisi Pantai Pangandaran ini sangat rawan terjadi bencana tsunami, maka mitigasi bencana dan jalur evakuasi harus sudah siap, untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan bencana terhadap masyarakat,” katanya pada Wartawan saat melakukan verfikasi lapangan Tsunami Ready di Pangandaran, Minggu 18 September 2022.

Ardito juga menyoroti kesiapan tim Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) atau life guard di Pantai Pangandaran. 

BACA JUGA:Saat Buat Laporan Penganiayaaan, Kakek Berusia 80 Tahun Malah Ditangkap Polisi

“Kalau pengetahuan soal bencana semuanya sudah baik, namun ada beberapa hal masih harus diperhatikan,” lanjutnya.

Ia menginginkan semua stakeholder yang bergerak dalam bidang mitigasi bencana, mengetahui tahapan evakuasi dini saat terjadi bencana tsunami. 

“Karena proses evakuasi yang paling penting adalah keselamatan,” tuturnya.

Menurut Ardito, evakuasi dilakukan bukan pasca terjadi bencana tsunami,  namun sesaat sebelum kejadian berlangsung dengan mitigasi dan edukasi bencana penyelamatan diri, kedua saat kejadian berlangsung memastikan semuanya dalam kondisi selamat. 

BACA JUGA:Pemuda Ini Ngaku Jadi Korban Begal, Tangan Diikat, Leher Terjerat Kabel padahal Prank karena …

“Nah terakhir baru pemulihan pasca kejadian bencana alam,” terangnya.

Untuk fasilitas informasi bencana, dan pantauan comand center, Ardito menilai sudah lengkap. 

“Tinggal jalur evakuasi dan peta rawan bencana yang masih harus ditambah,” tambahnya

Saat ini Ardito menilai, papan informasi dan edukasi soal mitigasi bencana alam di Kabupaten Pangandaran masih belum lengkap. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: