Hari Ini, 3 HP Pelaku Penyiksaan Sadis Bayi Monyet di Tasik Dikirim ke Mabes Polri, Ini yang Dicari Polisi

Hari Ini, 3 HP Pelaku Penyiksaan Sadis Bayi Monyet di Tasik Dikirim ke Mabes Polri, Ini yang Dicari Polisi

Tiga HP milik tersangka kasus penyiksaan sadis monyet di Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, dikirimkan ke Mabes Polri untuk pemeriksaan, Rabu, 14 September 2022. Foto: ujang nandar / radartasik.com --

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Hari ini, Rabu, 14 September 2022, Polres TASIKMALAYA mengirimkan 3 HP milik pelaku penyiksaan sadis bayi monyet di Tasik ke Mabes Polri.

Tiga HP yang dikirim ke Laboratorium Mabes Polri itu merupakan barang bukti dari kasus penyiksaan sadis bayi monyet di Tasik tersebut.

"Tiga HP milik tersangka dibawa untuk pemeriksaan forensik di Laboratorium forensik Mabes Polri," kata Aiptu Josner Ali, Kanit Reskrim IV Polres Tasikmalaya, Rabu, 14 September 2022.

Pengecekan HP milik para tersangka ke Mabes Polri untuk mengetahui secara detail isi atau data dalam tiga hape tersebut. 

BACA JUGA: Bayi Monyet Disiksa dengan Sadis di Tasik, Legislator PDIP dan PKS: Perlu Ada Perda Hewan yang Dilindungi

Termasuk, kata Josner Ali, pemeriksaan HP tersebut untuk mengetahui  proses pengiriman video penyiksaan monyet untuk konten video tersebut.

"Termasuk video penganiayaan pada hewan monyet,” ujarnya. “Untuk selesainya kapan? Kami menunggu hasil," kata Josner Ali.

Sementara pasca penangkapan tersangka penyiksaan sadis bayi monyet di Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, AYN dan In, Satreskrim Polres Tasikmalaya masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.   

Satreskrim Polres Tasikmalaya mengungkap peran tersangka AYN dan In yang terlibat kasus penyiksaan sadis terhadap bayi monyet dan penjualan hewan dilindungi tersebut.

BACA JUGA: Ngeri! Penyiksa Monyet Akhirnya Blak-blakan, Jual Konten dapat Cuan 12 Juta

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ari Rinaldo menjelaskan, tersangka In dan AYN memiliki peran dalam penjualan hewan dilindungi jenis lutung. 

Tersangka In merupakan pemilik lutung. Namun akibat tidak kunjung laku dijual, tersangka In meminta bantuan AYN untuk bersama-sama menjual lutung.

"Jadi In pemilik lutung ini minta bantuan AYN untuk jualin hewan langka dilindungi ini karena tidak laku. Lutung ini hasil pembelian si I," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ari Rinaldo katanya saat dihubungi, Rabu, 14 September 2022.

Saat ini pihak kepolisian masih menelusuri kemungkinan tersangka In berbisnis jual beli hewan langka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: