Hari Ini, 3 HP Pelaku Penyiksaan Sadis Bayi Monyet di Tasik Dikirim ke Mabes Polri, Ini yang Dicari Polisi

Hari Ini, 3 HP Pelaku Penyiksaan Sadis Bayi Monyet di Tasik Dikirim ke Mabes Polri, Ini yang Dicari Polisi

Tiga HP milik tersangka kasus penyiksaan sadis monyet di Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, dikirimkan ke Mabes Polri untuk pemeriksaan, Rabu, 14 September 2022. Foto: ujang nandar / radartasik.com --

Selain hewan monyet atau lutung, masih banyak jenis hewan lainnya yang harus dilindungi. Salah satunya yang ada di Kabupaten Tasikmalaya adalah penyu. 

"Konteks hari ini ada tindakan penganiayaan terhadap hewan monyet, aksi brutal harus ada tindakan hukum yang tegas sesuai dengan Undang-undang," katanya. 

Demi juga mengucapkan terima kasih kepada aparat Polres Tasikmalaya. "Mohon ditindak serius, jangan sampai kejadian ini terulang," pintanya.

Sementara Hj Ucu Dewi Sarifah mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Sebagai manusia biasa, dirinya menyarankan agar semua pihak bisa mengambil hikmah, serta harus bijak dan arif. 

"Pemerintah daerah perlu adanya terobosan untuk membuat masyarakat produktif," kata dia. 

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ari Rinaldo mengatakan, pihaknya terus mengembangkan kasus video sadis penyiksaan monyet dan lutung di Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya.

Hasil penyelidikan sementara, kata AKP Ari Rinaldo, tersangka AYN (25) dan In (25) telah melakukan penyiksaan kepada monyet sebanyak 12 kali. 

"Selain itu mereka juga melakukan jual beli hewan monyet yang dilindungi, seperti musang dan lutung," katanya.

Para tersangka menyiksa monyet untuk konten video dari hasil membeli di media sosial dan memburu sendiri. 

"Termasuk membeli dari media sosial Facebook dan lainnya," kata AKP Ari Rinaldo.

Para tersangka, kata Kasatreskrim, memiliki peran dalam kasus tersebut. 

Tersangka AYN (25) bertugas melakukan penganiayaan, sedangkan tersangka In bertindak sebagai penjual. 

"Itu peranan mereka, dalam kasus penganiayaan ini," kata dia.

Konten video penyiksaan monyet tersebut dijual melalui Facebook. 

Salah satu pelanggan video sadis penyiksaan monyet itu dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: