Siapa Membunuh Putri (10) - Beradu Headline

Siapa Membunuh Putri (10) - Beradu Headline

--

Pagi-pagi saya dibangunkan anak-anak pemasaran yang dengan semangat lapor edisi perdana kami sudah habis sebelum pukul 11. ”Jadi cetak 10 ribu?” tanyaku pada manajer pemasaran.

”Kita tambah cetak seribu eks untuk promosi. Tapi jadinya semua kita jual,” kata manajer pemasaran kami. Bang Eel datang dan suruh orang membingkai halaman pertama edisi perdana itu. ”Sejarah kita ini!” katanya.

Aku menemui Mas Halim, dia sedang setor. Mas Halim salah satu agen besar kami. ”Gimana, Mas, koran baru kita? Bagus penjualannya?” tanyaku. 

”Anak-anak loper ada yang jual sampai dua kali lipat harga eceran masih dibeli orang,” kata Mas Halim. ”Bisa cetak lagi, nggak?” pintanya. Jelas saja tak bisa. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 12 September 2022: Posisi Monoarfa

Muin TV

Waktu di kampung dulu. Dalam seminggu ada 2 kelompok pengajian ibu-ibu. Yang pertama tiap Hari Senen. Disebut Senenan. Yang kedua, Hari Rabu. Disebut Reban.Waktu pengajiannya,setelah Dhuhur sampai Ashar (jam 2 sampai jam 4).Awalnya, saya kira itu pengajian biasa ibu-ibu di kampung. Rupanya mereka punya afiliasi politik. Kalau yang Senenan, afiliasinya ke Golkar. Nama kelompok pengajiannya Al-hidayah. Kalau yang Reboan, afiliasi politiknya ke PPP. Nah sekarang, ada satu lagi, Kemisan (Hari Kamis). Ini afiliasi politiknya ke PKB. Begitulah kondisi ibu-ibu di kampung.Ternyata mereka tidak buta politik. Dan begitulah kondisi PPP. Suaranya terpecah dan rebutan dengan PKB.

thamrindahlan

Niat Lansia mendaki gunung / Disway nasehati senam saja / Kenapa Anda tampak bingung / Posisi Menteri lebih berwibawa /

Johannes Kitono

Now posisi Monoarfa seperti " Sandwich " keatas sudah dijepit oleh SK Menkumham yang hanya dalam 4 hari sudah mensahkan pengurusan DPP Mardiono. Kebawah menghadapi kiai kiai yang tersinggung Pidato Amplop dan ada resiko kehilangan suara massa. Solusi terbaik adalah Suharso mundur tidak usah melawan Mardiono tapi tetap di Kabinet dan di DPP dikasih jabatan juga. Dengan demikian DPP kelihatan tetap solid dan masih akan dipilih oleh pemilih tradisional.

Mbah Mars

Nama Mardiono itu kuno. Konservatif. Biar terkesan milenial saya usul dibranding dengan nama beken Dion. Gut moning Pak Dion. Apa anda sedang membaca Disway ?

Jimmy Marta

Kayaknya perlu ganti nama, biar terlihat berubah. Saya pun usul partai itu ditulis PETIGA. Keren kan pak Dion..!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: