Siapa Membunuh Putri (10) - Beradu Headline
--
Kang Sabarikhlas
ini komen kemarin ndak bisa masuk... Menjelang siang kemarin saya lagi di karawang..eh anu..dihalaman, tepatnya duduk dipinggir teras Jatim Expo disamping parkir sepeda lipat cucu saya. Sambil makan lumpia kriuk + lombok +daunbawang+teh hangat, tiba-tiba Cak Dadi'ndukun muncul bersepeda ngebut sampai disebelah saya, langsung ngomong :"Kang, ternyata Pangeran Charles jadi raja ya..itu pidatonya di tv lama, aku ndak ngerti, ngomong apa Kang? di diswe pasti ditulis Abah". "Ada dijelaskan Pak Mirza, katanya pidatonya mengharukan tapi pidato 9 menit translate-nya cuma 9 detik awal". "oh..jadi tetap ndak tahu harunya kayak apa ya Kang"... saya diam, saya ajak Cak Di makan lumpa kriuk, tapi dasar Cak Di, sambil gigit lumpia bertanya lagi :"lho Kang, hp pean kok buka fb, bukan diswe?"... "iya, saya lagi baca 'catatan' GM di fb"... "lho Kang, itu Pak GM pentolan Tempo itu ya? sampean kenal juga?"... "bukan Cak Di, saya cuma berteman di fb"... wajah Cak Di jadi serius "tapi sama Abah, sampean kenal baik kan?"..."bukan juga, saya cuma folower di IGnya".... Cak Di tertawa "ealah...itu namanya teman halu!"... duh..malu, sudah jatuh miskuin, goblik, halu lagi.. ini nasib kayak paket komplit.
agus budiyanto
Suharso itu ibarat kacang lupa akan kulitnya. Dia bisa naik jadi ketua PPP karena keputusan Mba Maimoen. Begitu jadi, dia singkirkan Gus Yasin putra Mbah Moen. Mbah Moen sedo, tamatlah Suharso.
Mahmud Al Mustasyar
Koq beda sekali dgn sy. Kalau sy mau comment, tanpa melalui login. Tapi begitu ad comment; yg muncul iklan melulu.
Komentator Spesialis
Saya nyoblos pertama kali dalam pemilu 1987. Waktu itu masih mahasiswa. Jadi bisa ditebak betapa tuanya saya sekarang, wkwkwk... Yang namanya mahasiswa jiwanya tentu "jiwa pemberontak". Tapi dalam artian positif. Sekali lagi positif ya. Saat itu cuman ada 3 partai : Golkar sang penguasa, PPP dan paling buncit PDI. Sebelum pemilu, kita para mahasiswa sudah kasak kusuk. Pilih PPP saja. Biar oposisi kuat. Beres ! Lha kok ndilalah pas sebelum pemilu, ada teman mbisiki bahwa TPS kita diawasi. Bakal ketahuan siapa yang nggak nyoblos Golkar. Waduh ! Tapi dengan gagah saya masuk TPS pertama kali. Mau nyoblos PPP. Namun ketika paku mau nancapkan ke gambar bintang segi lima, pikiran mulai berperang dahsyat. Gimana kalau ini, gimana kalau begitu. Dan...entah apa yang terjadi, paku yang saya pegang dengan tangan gemetar itu, ternyata nancap di gambar pohon beringin.
Agus Suryono
SAYANGNYA TIDAK ADA KOALISI MENTERI.. Yang ada hanya Koalisi Partai. Maka Menteri "mungkin" berkoalisi mengikuti kebijakan PARTAI. Sehingga sesama Menteri, bisa jadi memilih TIDAK BERTEMAN. Demi mengamankan PARTAI masing-masing, dan KOALISI-nya.. @kalau duduk, jangan dekat-dekat saya..!!
EVMF
hanya selingan... Setidaknya ada 10 Partai Politik di dunia dengan "motivasi aneh". Parpol dengan tujuan aneh (lucu-lucuan) tersebut justru percaya diri dan ada yang berhasil. 1. Australian Sex Party. Partai ini didirikan berdasarkan data bahwa +/- 4 juta warga Australia suka mengakses pornografi. Namun Komisi Pemilu Australia tidak memasukan partai ini ke dalam daftar partai politik di negara Australia karena tidak memiliki cukup anggota. 2. Polska Partia Przyjaciół Piwa (The Polish Beer Friends Party). Partai politik di Polandia dengan moto "mungkin tidak akan lebih baik, tapi akan lebih menyenangkan" ini didirikan oleh aktor dan satiris Janusz Rewiński (1990), tujuannya untuk menyebarkan bir di pub bergaya Inggris. Partai ini berhasil meraih 16 kursi (3,27%) di Sejm (1991). 3. Kalle Anka Partiet (Donald Duck Party). Partai politik di Swedia ini dipimpin oleh Bosse Persson (2002). Meski bertujuan hanya sebagai lucu-lucuan. Dalam pemilu 2006, partai ini berada di posisi ke-21 dari 40 partai yang ikut pemilu. Dan di dalam pemilu 2010 menjadi salah satu dari 20 partai terbesar di Swedia. 4. Partei fur arbeit, rechstaat, tierschutz, elitenforderung un basisdemokratische initiative. Partai pekerja, peradilan, pelindung hewan, promosi kaum elit, dan demokrasi pingigr jalan ; partai di Jerman ini didirikan oleh Martin Sonneborn, salah seorang editor majalah titanic (2004).
Pryadi Satriana
Pak Suharso itu "didepak" krn masuk KIB, jadi sebaiknya ndhak usah lagi "konsultasi" ke Pak Jokowi krn justru akan "merepotkan" beliau. Salam. Rahayu.
Johannes Kitono
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: