Atap Bolong dan Banyak Kayu yang Jatuh ke Ruang Kelas, Siswa SDN Banjarwangi Kecamatan Salopa Belajar di Tenda

Atap Bolong dan Banyak Kayu yang Jatuh ke Ruang Kelas, Siswa SDN Banjarwangi Kecamatan Salopa Belajar di Tenda

RUSAK. Kondisi ruang kelas di SDN Banjarwangi Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya kondisinya rusak berat, terpaksa membuat siswa belajar di tenda darurat, kemarin.--Dokumen Radar Tasikmalaya

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 6 dari Institut Agama Islam Tasikmalaya (IAIT) menyayangkan adanya ruang kelas yang kondisinya rusak di SDN Banjarwangi Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya.

“Saya melihat dari kondisi SDN Banjarwangi ini sangat riskan dan juga mengundang ketidaknyaman bagi para murid yang sekolah di sana,” ujar Diki Candra salah satu mahasiswa KKN kepada Radar.

Diki sangat menyayangkan sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya tidak benar-benar diperhatikan, terutama di sarana bangunannya. Ketika melihat hal seperti ini, seharusnya pemerintah harus cepat tanggap dalam mengatasi hal ini.

BACA JUGA:Viral, Seorang Pria Diamuk Massa di Singaparna Tasikmalaya pada 17 Agustus Malam, Ini Penjelasan Polisi

Menurutnya, satuan pendidikan sangat penting. Maka dari itu, diharapkan jangan sampai ini dibiarkan sampai kondisinya rusak sangat parah. 

Ia bersama teman KKN lainnya, mengecek langsung ke sekolah tersebut.  

Terdapat ruang kelas di sekolah tersebut sudah lama rusak berat. Bagian atapnya sudah bolong dan kayu dari atap dan langit-langit sudah banyak yang jatuh ke dalam kelas.

Saat ini, informasi yang didapat, untuk murid kelas 4 dan 5 harus belajar di tenda darurat dengan cara bergiliran hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan. Kurang lebih, kondisi ruang kelas belajar yang rusak tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu.

BACA JUGA:Detik-Detik Pensiunan Jatuh Lemas saat Karaokean HUT RI ke-77 di Tasikmalaya, Kemudian Meninggal Besoknya

Meskipun sudah ada bantuan tenda darurat, menurutnya, hal itu tidak mampu membuat kegiatan belajar mengajar berlangsung secara maksimal. 

Sebab, selain harus berbagi tenda dengan siswa dari kelas lain, apalagi pada saat hujan, kondisi tenda otomatis tergenang air dan becek.  

“Ini membuat para murid yang melakukan aktivitas belajar sangat tidak nyaman sekali, apalagi saat turun hujan yang tentunya semakin tidak fokus,” kata Diki. 

BACA JUGA:Puluhan Eks Narapidana Teroris Ikut Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Manonjaya, Tasikmalaya

“Kasihan kepada anak-anak yang menimba ilmu di sekolah ini, semoga pemerintah melek dengan kondisi yang terjadi saat ini dan dapat segera direnovasi,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: