Giliran Menteri Penerimaan Zakat Khilafatul Muslimin Diamankan Polisi

Giliran Menteri Penerimaan Zakat Khilafatul Muslimin Diamankan Polisi

Puluhan polisi melakukan pengamanan terkait penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin di Lampung beberapa waktu lalu. foto: ist /radarlampung--

 

Selanjutnya lima orang diamankan dari wilayah hukum Polda Jawa Barat. ”Ada juga di (wilayah hukum) Polda Jawa Timur dan Polda Metro Jaya menetapkan enam tersangka,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan.

 

BACA JUGA:Ketika Sesama Penasehat Ahli Kapolri Marah kepada Rekannya Terkait 'Tutupi' Kematian Brigadir J: Kurang Ajar!  

 

Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, Khilafatul Muslimin diduga hendak menyebarkan berita bohong serta mengajarkan paham-paham yang bertentangan dengan nilai Pancasila.

 

Salah satunya peristiwa di wilayah hukum Polda Jawa Tengah. Anggota organisasi tersebut melakukan konvoi dan menyebarkan pamflet berupa maklumat serta nasihat dan imbauan.

 

Tidak hanya itu. Khilafatul Muslimin juga menggunakan strategi rekrutmen anggota dengan sistem multilevel marketing (MLM). Mereka berkeliling dari rumah ke rumah.

 

BACA JUGA:Mengagetkan, Fakta di Balik Mundurnya Robert Alberts Diungkap Manajemen Persib 

 

Sebelumnya Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen  R. Ahmad Nurwakhid mengatakan, kelompok Khilafatul Muslimin sebenarnya memiliki cita dan ideologi yang sama dengan HTI yang telah dibubarkan oleh pemerintah, yaitu mendirikan khilafah.

 

“Bedanya, HTI merupakan gerakan trans-nasional dan sedang memperjuangkan sistem khilafah di berbagai negara. Sementara Khilafatul Muslimin mengklaim sudah mendirikan khilafah dengan adanya khalifah yang terpilih,” kata Nurwakhid di Bogor, Selasa, 31 Mei 2022.

BACA JUGA: Ngeri, 5 Remaja Putri Disekap 7 ABG Selama 25 Hari di Hotel, Para Pelaku Masih Usia SMP

 

 

Nurwakhid menjelaskan, genealogi Khilafatul Muslimin tidak bisa dilepaskan dari NII. Karena sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan NII.

 

Misalnya saja pendiri dan pemimpinnya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja yang merupakan mantan anggota NII.

 

Selain itu Abdul Qodir juga salah satu pendiri Pondok Pesantren Ngruki dan ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia tahun 2000, walaupun memilih tidak aktif.

 

BACA JUGA:Caranya Unik, Polres Tasikmalaya Sukseskan Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih 

 

Nurwakhid menambahkan, ada beberapa parameter yang bisa dipakai dalam melihat Khilafatul Muslimin. Pertama, aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cita ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI.

 

“Walaupun dalam pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya,” jelasnya.

 

 

Kedua, lanjut Nurwakhid, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal seperti NII, MMI dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarlampung.co.id