Ketika Sesama Penasehat Ahli Kapolri Marah kepada Rekannya Terkait 'Tutupi' Kematian Brigadir J: Kurang Ajar!

Ketika Sesama Penasehat Ahli Kapolri Marah kepada Rekannya Terkait 'Tutupi' Kematian Brigadir J: Kurang Ajar!

Penasehat ahli Kapolri bidang hukum, Chairul Huda (kanan) marah besar kepada rekannya sesama penasehat ahli Kapolri yang diduga turut membantu Irjen Ferdy Sambo 'menutupi' kematian Brigadir J. Foto kolase umj/instagram--

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Dugaan keterlibatan penasihat ahli Kapolri bidang komunikasi, Fahmi Alamsyah, dalam membantu Irjen Ferdy Sambo "menutupi" kasus kematian atau pembunuhan Brigadir J membuat marah besar sesama rekannya yang menjadi penasehat ahli orang nomor satu di tubuh Polri tersebut. 

Pasalnya apa yang dilakukan Fahmi Alamsyah itu tak ada kaitannya dengan tugas sebagai penasehat Kapolri. 

"Bantuan Fahmi Alamsyah kepada Ferdy Sambo tak ada kaitannya dengan tugas dan jajaran penasihat Kapolri," kata Penasihat ahli Kapolri bidang Hukum, Chairul Huda, Kamis 11 Agustus 2022.

BACA JUGA:Dikaitkan dengan Irjen Sambo, Penasehat Ahli Kapolri Akui Diminta Bikin Rilis Media Soal Kematian Brigadir J

BACA JUGA:Komnas HAM Sudah Kantongi Lima Data Rekaman CCTV Tewasnya Brigadir J, Kondisinya Rusak atau Tidak Ya?

"Kalaupun dihubung-hubungkan, itu urusan pribadi dia," sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Fahmi Alamsyah mengakui dihubungi Irjen Ferdy Sambo untuk menyusun draf keterangan pers kepada awak media soal kematian Brigadir J. 

Hanya saja Fahmi membantah jika dirinya berada di rumah Ferdy Sambo saat dan pascakejadian penembakan.

BACA JUGA:Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Belum Berikan Keterangan, Ini Langkah LSPK Selanjutnya

BACA JUGA:Liat Bu Putri Nangis saat Rumahnya Digeledah, Pak RT Bilang: Jadi Susah Gitu Kita Ya….

"Pertama, saya tidak hadir di TKP saat hari Jumat, 8 Juli 2022 (pembunuhan Brigadir Yosua). Kedua, yang dimintakan bantuan (oleh FS) bukan (menyusun skenario) kronologis, tapi draf rilis media," tuturnya. 

Kembali lagi ke Chairul Huda. Dia mengakui jika Fahmi Alamsyah berupaya menggiring dirinya dan rekan lainya untuk mempercayai skenario pembunuhan Brigadir J terjadi akibat baku tembak antara Bharada Richard Eliezer (Bharada E) dan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Upaya penggiringan opini ini, lanjut Chairul Huda, terjadi saat para penasihat ahli Kapolri mendiskusikan saran terbaik untuk Kapolri Listyo.

BACA JUGA:Akhirnya, 1 Orang Diamankan Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Penjelasan Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id