Banyaknya Kejanggalan Kasus Penembakan Brigadir J, KontraS Singgung Kasus Terbunuhnya 6 Laskar FPI di KM 50
Pengakuan keluarga Brigadir J yang dikabarkan sempat dilarang melihat jenazah juga menjadi salah satu kejanggalan yang disoroti KontraS.
BACA JUGA:Waspada! Kasus DBD di Kabupaten Tasik Meningkat, di Kota Tasik Kasusnya Jauh Lebih Banyak Lagi
"CCTV dalam kondisi mati pada saat peristiwa terjadi," ucap Rivanlee.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengungkapkan alasan tidak berfungsinya kamera pengawas pada saat itu karena decoder atau DVR CCTV-nya rusak.
Kemudian, Rivanlee menyebut keterangan ketua RT yang tidak mengetahui adanya peristiwa penembakan dan proses olah TKP sebagai kejanggalan lainnya.
BACA JUGA:Kapolda Metro Jaya Peluk Irjen Ferdy Sambo: Saya Memberikan Support pada Adik Saya, Sambo agar Tegar
"Kami menilai bahwa sejumlah kejanggalan tersebut merupakan indikasi penting bahwa kepolisian terkesan menutup-nutupi dan mengaburkan fakta kasus kematian Brigadir J," tutur Rivanlee.
Menurut Rivanlee, Polri bukan sekali ini berupaya mengaburkan fakta atas sebuah peristiwa.
Rivanlee lantas mengungkit kasus penembakan terhadap 6 laskar FPI (Front Pembela Islam) sebagai salah satu kejadian yang dinilai menjadi contoh pengaburan fakta oleh kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn