Bela Julian Assange, Presiden Meksiko Bersumpah akan Robohkan Patung Liberty

Bela Julian Assange, Presiden Meksiko Bersumpah akan Robohkan Patung Liberty

MEKSIKO, RADARTASIK.COM - Presiden MEKSIKO Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan Patung Liberty yang menjadi simbol kebebasan Amerika bisa kehilangan maknanya jika Washington menolak membatalkan tuntutan terhadap Julian Assange.

Salah satu pendiri Wikileaks itu akan menghadapi kemungkinan 175 tahun penjara di Amerika.

"Jika mereka membawanya ke Amerika Serikat dan dia dijatuhi hukuman maksimum dan mati di penjara, kita harus memulai kampanye untuk merobohkan Patung Liberty," kata Lopez Obrador pada konferensi pers.

BACA JUGA:Ada-Ada Saja! Seorang Wali Kota di Meksiko Menikahi Seekor Buaya, Orang-Orang pun Menari Bahagia

“Jika Washington menghukum Assange akan membuat monumen terkenal di dunia di Pelabuhan New York tidak lagi menjadi simbol kebebasan," lanjutnya.

Pernyataannya muncul setelah kritik yang diterbitkan akhir pekan lalu oleh Washington Post dan LSM Reporters Without Borders yang mengecam pemerintah Meksiko karena dianggap gagal melindungi jurnalis.

Kelompok advokasi wartawan telah meminta pemerintah Meksiko untuk merombak mekanisme untuk melindungi personel media dan mengatakan dari 12 wartawan yang telah tewas sejauh tahun ini di Meksiko dibunuh karena pekerjaan mereka.

BACA JUGA:Tak Tahu Malu, Warga Amerika Serikat Nekat ke Meksiko untuk Dapatkan BBM yang Murah

Namun presiden menolak laporan itu dan menyebut laporan tersebut sebagai kampanye kotor terhadap pemerintah Meksiko.

Pemimpin Meksiko itu menganggap media AS munafik, bersemangat mempublikasikan informasi tentang kejahatan perang AS di Afghanistan dan Irak yang diperoleh dan dirilis oleh Wikileaks sebelum berbalik melawan Assange, pendiri organisasi tersebut.

“Ketika informasi ini dirilis, berbagai media berpartisipasi dalam publikasinya,” tutur Obrador.

BACA JUGA:Kartel Narkoba Meksiko Bom Saingannya Menggunakan Drone

“Mereka sepakat untuk mengungkapkan semua informasi karena mereka menganggap itu adalah kontribusi untuk membela hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, nemun mereka mengatakan satu hal dan melakukan hal lain,” sindirnya.

Lopez Obrador telah mengatakan kepada wartawan bulan lalu bahwa dia akan membicarakan masalah pencabutan dakwaan terhadap Assange selama pertemuan berikutnya dengan Presiden AS Joe Biden.

Dia diundang untuk berbicara dengan presiden AS setelah dia menolak undangan ke KTT Biden di Amerika, menolak untuk hadir sebagai protes atas tidak diundangnya Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel dan Daniel Ortega Presiden Nikaragua.

DIkutip dari Russian Today, pengacara Assange mengajukan dua banding baru minggu lalu untuk menentang ekstradisinya ke AS.

Assange menghadapi 18 tuduhan konspirasi untuk mendapatkan dan merilis materi rahasia dan pelanggaran Undang-Undang Spionase yang berasal dari menerima dokumen militer rahasia dari analis militer Bradley (sekarang Chelsea) Manning pada tahun 2010.

Assange telah dikurung secara efektif sejak 2012, ketika dia mencari suaka di kedutaan Ekuador di London, berusaha menghindari ekstradisi ke Swedia di mana dia menghadapi tuduhan penyerangan seksual.

Ekuador mencabut suakanya pada tahun 2019, polisi Inggris lalu memindahkannya dari kedutaan ke penjara Belmarsh dengan keamanan maksimum, ia tinggal disana sejak itu dan kesehatan sertakondisi mentalnya dilaporkan memburuk dengan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today