Ditinggalkan Penyelundup dalam Trailer, Ratusan Imigran Hampir Mati Kehabisan Napas di Meksiko
MEKSIKO, RADARTASIK.COM - Sekitar 100 migran diselamatkan dari sebuah truk trailer di tengah cuaca terik yang ditinggalkan oleh seorang penyelundup manusia di negara bagian pantai Veracruz, MEKSIKO.
Trailer tersebut dilaporkan digunakan untuk mengangkut sekitar 400 migran secara ilegal, termasuk pria, wanita dan anak-anak.
Ratusan migran itu ditinggalkan di sebelah pompa bensin di jalan raya dekat kota kecil Acayucan, beberapa meter dari pos pemeriksaan keamanan saat trailer diperiksa.
BACA JUGA:Diduga Lakukan Penipuan Pajak, Shakira Terancam Penjara
Para imigran yang terperangkap di dalam mulai mati lemas dan menerobos atap trailer. Mereka dibantu oleh karyawan pompa bensin, kata pejabat setempat kepada wartawan.
Sebagian besar migran melarikan diri ke pegunungan terdekat setelah itu, tetapi 93 dari mereka diselamatkan oleh pihak berwenang, menurut laporan El Dictamen.
Beberapa migran juga ditemukan tidak sadarkan diri karena kekurangan oksigen.
BACA JUGA:Ancaman Xi Jinping Kepada Joe Biden: Jangan Bermain dengan Api Jika Tak Mau Terbakar
Paramedis mengatakan mereka sekarang dirawat karena dehidrasi dan kondisi kesehatan lain yang disebabkan oleh kesulitan mereka.
Beberapa imigran dirawat di rumah sakit karena patah kaki setelah melompat dari atap trailer.
Menurut Kementerian Luar Negeri Guatemala, 89 migran adalah warga negara Guatemala. Mereka kini dibantu oleh konsulat negara di Acayucan.
Pihak berwenang Veracruz mengatakan ada juga orang-orang dari Honduras, El Salvador, Venezuela, India, dan Haiti di antara imigran yang terperangkap di dalam trailer.
Mereka yang diselamatkan kini sedang diproses oleh agen imigrasi untuk menentukan status hukum.
Bulan lalu, pihak berwenang di San Antonio, Texas menemukan sebuah trailer yang ditinggalkan penuh dengan migran yang mati lemas.
Sedikitnya 53 imigran dilaporkan tewas. Seorang pria Texas yang diduga sebagai pengemudi yang meninggalkan trailer kemudian ditangkap.
Sebuah studi baru-baru ini oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB menyebut perbatasan 2.000 mil (3.200 km) antara AS dan Meksiko sebagai "rute migrasi darat paling mematikan di dunia."
Sekitar 728 migran meninggal atau hilang di sana pada tahun 2021, meningkat lebih dari 50% dibandingkan tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today