Jokowi Puji Airlangga Hartarto yang Sukses jadi Penggerak Program Kartu Prakerja

Jokowi Puji Airlangga Hartarto yang Sukses jadi Penggerak Program Kartu Prakerja

Selain itu, dalam pertemuan UNESCO di Marrakesh, kata Airlangga, program Kartu Prakerja juga dipilih sebagai program untuk menghadapi tantangan kerja di masa depan saat transformasi digital hingga green ekonomi.

BACA JUGA:Kagetnya Zulhas Soal Harga Bahan Pokok Naik Drastis dan Umrohkan Pedagang Migor, Bikin Dua Tokoh Ini Heran

"Kami juga melihat bahwa program ini dinilai lembaga eksternal, seperti CSIS, BPS, kemudian dari Jepang ada J-PAL Southeast Asia, UNDP, Bank Dunia, dengan TNP2K. Seluruhnya menemukan bahwa program ini berdampak positif dalam peningkatan skill dan kepekerjaan pesertanya dan ini mempertegas dampak positif dari Program Kartu Prakerja," tegas Airlangga.

Menko Perekonomian menambahkan, hingga saat ini, sebanyak 12,8 juta orang tercatat mengikuti program Kartu Prakerja dan 95 persennya telah menerima insentif. 

BACA JUGA:Pengusaha Perempuan Binaan BRI Dulang Untung dari Usaha Ecoprint

Demografi peserta Kartu Prakerja yakni, sebanyak 56 persen tinggal di desa, 49 persen perempuan dan sekitar tiga persen adalah penyandang disabilitas.

Selain itu, sebanyak 30 persen peserta yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha, lalu 90 persen mengaku Kartu Prakerja membantu meningkatkan kompetensi, produktivitas dan meningkatkan daya saing.

Kemudian sebanyak 66 persen menggunakan sertifikasi pra kerja untuk mendapatkan pekerjaan. 

BACA JUGA:HUT Bhayangkara ke-76, Gelar Tenis Lapangan Eksekutif Kapolres Tasikmalaya Kota Cup

Lalu, 92 persen peserta menggunakan dana bantuan sebesar Rp 600 ribu untuk membeli pangan dan 70 persen untuk modal usaha.

Airlangga mengatakan, sebanyak 27 persen dari penerima belum pernah punya rekening.

"Tetapi 27 persen Itu memilih menggunakan e-wallet sehingga ini menjadi program inklusi keuangan,” ujarnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: