Polda Metro Jaya Sita Uang Senilai Rp2 Miliar Milik Khilafatul Muslimin

Radartasik, JAKARTA – Polda Metro Jaya telah menyita dan mengamankan uang senilai Rp2 miliar milik kelompok Khilafatul Muslimin. 

Uang senilai miliar rupiah itu didapat ketika tim gabungan dari Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di markas Khalifatul Muslimin di Lampung. 

Diduga uang itu akan dipakai untuk mendanai kegiatan kelompok yang dianggap ideologinya bertentangan dengan dasar negara Pancasila tersebut. 

BACA JUGA:Bu Guru Geraldine Beldi, Penemu Jasad Eril Semangati Ridwan Kamil Lewat Postingan di Instagram

“Kita melakukan penggeledahan terhadap operasionalisasi ormas ini, dan kita berhasil menyita uang yang diduga uang operasional mereka sekitar miliaran jumlahnya,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/06/2023) seperti dilansir jawapos.com.

Dari informasi yang dihimpun, uang yang disita oleh penyidik Polda Metro Jaya dari Markas Khilafatul Muslimin itu mencapai Rp 2 miliar. 

“Nanti rilis lengkap akan dijelaskan di Jakarta karena memang ada yang sangat signifikan yang polisi tidak bisa bekerja sendiri, ada kementerian-kementerian lainnya,” jelasnya.

BACA JUGA:Atalia Ridwan Kamil Datangi Lokasi Makam Eril, Pastikan Kelancaran Proses Pemakaman Hari Senin

Sebelumnya, pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Hasan Baraja ditangkap aparat keamanan di Lampung beberapa hari lalu. 

Dia ditangkap oleh Polda Metro Jaya terkait dengan Undang-Undang Organisasi Masyarakat, UU ITE, dan penyebaran berita hoaks yang menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar, mengungkapkan kalau Abdul Qodir Hasan Baraja (AQHB) memiliki jejak rekam terkait dengan tindak pidana terorisme dan pernah ditangkap pada era Orde Baru.

BACA JUGA:Yuk Kenali Sindrom Ramsay Hunt yang Membuat Syaraf Wajah Penyanyi Justin Bieber Lumpuh Sebagian

“Ya, AQHB menjadi anggota NII Lampung,” kata Aswin di Jakarta, Selasa (07/06/2032) dikutip dari Antara. 

Aswin menjelaskan, Abdul Qodir Hasan Baraja juga terlibat komando jihad dengan cara membantu mencarikan amunisi untuk Bom Medan pada tahun 1975.

Sumber: