'Penguasa Jalur Selatan’ Perusahaan Bus dari Ciamis, Buka Jalur Sumatera di Tahun 1990an

Minggu 30-04-2023,20:45 WIB
Reporter : Tina Agustina
Editor : Tina Agustina

CIAMIS, RADARTASIK.COM - Perusahaan bus dari Ciamis yang punya julukan ‘Penguasa Jalur Selatan’, terus mengembangkan bisnis transportasinya.

Tidak hanya membuka rute untuk wilayah Jawa Barat Selatan menuju Ibu Kota Jakarta saja, tapi juga mulai  membuka jalur Sumatera pada tahun 1990an.

Ekspansi bisnis yang dilakukan oleh H. Idris Suherman ini menjadi favorit para pecinta bus yang ingin bepergian ke Pulau Sumatera.

Terlebih pada saat itu, banyak masyarakat dari wilayah Priangan Timur yang mulai bertransmigrasi ke Pulau Sumatera.

BACA JUGA:Perusahaan Bus dari Ciamis sang Peguasa Jalur Selatan Punya Anak Perusahaan dan Ratusan Unit Bus

Salah satu anak perusahaan dari PO Merdeka yaitu PO Bintang Permata Sari membuka jalur baru dengan menggunakan armada bus eksekutif 28 seat.

Jalur yang mereka buka tidak hanya sampai di Lampung saja, namun juga sampai ke Sumatera Barat yaitu Kota Padang.

Para penumpang bus saat ini menjadikan bus ni sebagai favorit untuk bepergian ke wilayah Sumatera.

Terkenal dengan pelayanan prima dan juga interior bus yang cukup luas serta nyaman bagi penumpang, menjadikan bus ini paling dipilih bila ingin bepergian ke Pulau Sumatera.

BACA JUGA:6 Perusahaan Bus Ini Ternyata Satu Holding, Anak Perusahaan Bus dari Tasik yang Terkenal sebagai Raja Jalanan

Saat itu PO Merdeka betul-betul bisa dikatakan sebagai penguasa ‘Penguasa Jalur Selatan’ Jawa Barat yang terbilang kuat dan mampu membuka jalur baru lintas pulau.

Namun menjelng akhir tahun 1990an atau pada tahun 1998, saat Indonesia dilanda krisis moneter, PO Merdeka pun pun sedikit limbung.

Tidak hanya karena moneter akibat kenaikan bahan bakar, juga dikarenakan munculnya moda transportasi baru yaitu pesawat yang menerapkan tarif murah untuk menuju luar pulau Jawa.

BACA JUGA:Siapa Kira Perusahaan Bus dari Tasik Ini Menguasai Transportasi di Ibu Kota Jakarta

Tidak hanya itu saja, penurunan pun terjadi lantaran pesain di dunia transportasi makin banyak.

Kategori :