TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya diminta melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir kendaraan. Jangan sampai setelah diresmikannya Taman Alun-alun Singaparna kawasan ini dibanjiri PKL dan tidak tertatanya areal parkir.
Untuk itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Pemkab Tasikmalaya melakukan penataan PKL dan parkir di Taman Alun-alun Singaparna.
"Saya minta PKL ditata, dan itu akan dilakukan oleh pemerintah, tadi sudah komunikasi dengan Pak Bupati," kata Kang Emil, sapaan karib Ridwan Kamil.
Selain PKL, penataan parkir harus dilakukan di badan jalan dekat taman. "Itu juga harus ditata, silahkan Pak Bupati yang lebih mengetahui lokasinya," kata dia.
Penataan itu salah satu upaya naik kelas, agar pusat kota lebih tertata. "Kita harus naik kelas, tentunya dengan tertata dari parkir dan PKL," kata Ridwan Kamil.
Gubernur juga menekankan, Taman Alun-alun Singaparna merupakan ruang terbuka hijau untuk umum, sehingga kebersihannya harus dijaga.
"Tolong masyarakat jaga, jangan sampai buang sampah sembarangan, buang sampah pada tempatnya," pinta dia.
Sementara Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin menambahkan, pembangunan Taman Alun-alun Singaparna menghabiskan anggaran Rp10 miliar.
Untuk permasalahan PKL, dia menyebutkan bahwa PKL akan ditempatkan di beberapa lokasi. "Pasar ini kan akan direlokasi, tentunya PKL juga akan ikut ke sana nanti, yang ada di Padakembang," kata Cecep.
Sedangkan areal eks terminal dan pasar akan menjadi tempat terbuka hijau. Tentunya dengan adanya lokasi itu masyarakat akan semakin senang.
"Sementara ini PKL yang biasa berjualan di lokasi alun-alun, ada yang dipindah ke tengah-tengah pasar, pasar baru, pasar wisata termasuk di belakang terminal," kata dia.
Untuk tempat parkir pengunjung taman, tentunya dipusatkan di belakang terminal. “Jangan sampai badan jalan dekat dengan lokasi taman dipenuhi parkir. Dengan banyaknya yang parkir akan menggangu keindahan taman" kata Cecep.