Hebat! 70 Persen Jalan Kabupaten Tasikmalaya Kini Dalam Kondisi Mantap

Hebat! 70 Persen Jalan Kabupaten Tasikmalaya Kini Dalam Kondisi Mantap

Kabid Jalan DPUTR-KPLH Kabupaten Tasikmalaya, Romi Gardara ST saat menjelaskan kondisi jalan di kabupaten Tasikmalaya. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang, Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPUTR-KPLH) Kabupaten Tasikmalaya melaporkan bahwa dari total panjang jalan 1.230,45 kilometer, 70 persen atau 799,9 kilometer berada dalam kondisi baik. 

Sisanya mengalami kerusakan, dengan 285,6 kilometer dalam kondisi rusak berat, 92,4 kilometer rusak sedang, dan 52,8 kilometer rusak ringan.

Kepala Bidang Jalan DPUTR-KPLH, Romi Gardara ST, menyampaikan bahwa sejak 2020, kemantapan jalan di Kabupaten Tasikmalaya meningkat dari 65 persen menjadi 70 persen. 

Peningkatan ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah daerah dalam memperbaiki infrastruktur jalan, termasuk upaya bersama Bupati dan Wakil Bupati untuk mengajukan anggaran ke Kementerian PUPR.

BACA JUGA:Pedagang Bingkai Foto Prabowo-Gibran di Tasikmalaya: Harapan di Balik Ketidakpastian

Romi menambahkan, meski mengalami keterbatasan anggaran, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus memaksimalkan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta bantuan dari pemerintah pusat, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).

Pada tahun 2024, pemerintah daerah akan melakukan penanganan terhadap 93 ruas jalan, mencakup rekonstruksi, pemeliharaan berkala, dan pemeliharaan rutin. 

Targetnya adalah memantapkan jalan di tiga jalur arteri kabupaten: Jalan Papayan-Cikalong, Warungpeuteuy-Taraju, dan Ciawi-Singaparna. 

Ruas jalan lainnya yang diajukan untuk diperbaiki meliputi Ciwatin-Kalapagenap dan Bojonggambir-Cipatujah.

BACA JUGA:Polres Tasikmalaya Gaungkan Gaya Hidup Sehat: Makan Sehat di Sekolah untuk Generasi Unggul

Diperkirakan dengan anggaran sebesar Rp 150 miliar per tahun, pencapaian pemulihan jalan rusak berat dapat mencapai 25 persen pada tahun 2025. 

Proyeksi perbaikan selanjutnya adalah 22 persen pada tahun 2026, 19 persen pada 2027, 16 persen pada 2028, dan 13 persen pada 2029, hingga jalan-jalan tersebut dalam kondisi baik dan mantap.

Romi menjelaskan bahwa peningkatan ini bukan tanpa tantangan, mengingat dampak Covid-19 yang menyebabkan fluktuasi anggaran. 

Pada saat pandemi, anggaran untuk perbaikan jalan sempat menyusut menjadi Rp 28 miliar per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: