Cara SD Yos Sudarso Tasikmalaya Melestarikan Budaya Sunda: Harmoni Angklung di Tengah Keberagaman

Cara SD Yos Sudarso Tasikmalaya Melestarikan Budaya Sunda: Harmoni Angklung di Tengah Keberagaman

Kemeriahan Expo Pendidikan di TK, SD dan SMP Yos Sudarso Kota Tasikmalaya, Sabtu 19 Oktober 2024. rezza rizaldi / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Suara angklung yang khas mengalun indah di Sekolah Dasar (SD) Katolik Yos Sudarso, Kota TASIKMALAYA, Sabtu 19 Oktober 2024, memikat perhatian penonton dalam acara pentas tahunan sekolah. 

Alunan musik tradisional Sunda ini dibawakan dengan apik oleh para siswa yang memadukan angklung dengan gitar dan drum kazon, menciptakan harmoni unik yang menggetarkan jiwa.

Penampilan ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga bentuk nyata upaya pelajar dalam melestarikan budaya Sunda di tengah era modernisasi. 

Meski berasal dari berbagai latar belakang, para siswa tampil penuh semangat dan kebersamaan, menunjukkan bahwa seni dan budaya dapat menjadi perekat di tengah keberagaman ras dan agama.

BACA JUGA:Dishub Kota Tasikmalaya Lakukan Pendataan hingga Siapkan Skema Baru Optimalisasi Parkir ke Depan

"Ini merupakan bagian dari kegiatan Expo Pendidikan 2024 yang melibatkan siswa dari semua jenjang, mulai dari play group, TK, SD, hingga SMP Yos Sudarso," ujar Kepala SD Yos Sudarso, Margareta Yunita Arfan. 

Menurutnya, selain pertunjukan musik tradisional, acara ini juga menampilkan berbagai keterampilan siswa, seperti pidato dalam bahasa Inggris, pembacaan puisi, hingga pameran hasil karya kreatif yang mereka buat.

Tidak hanya itu, pentas tahunan ini juga diramaikan dengan bazar kuliner khas Tasikmalaya. Para pedagang lokal yang biasa berjualan di sekitar sekolah turut meramaikan acara, menyuguhkan beragam makanan yang menggugah selera. 

"Semua jajanan di expo ini asli khas Tasikmalaya. Kami sengaja melibatkan warga sekitar untuk ikut berpartisipasi," tambah Margareta.

BACA JUGA:Tiga Wakil Indonesia Berhasil Merebut Tiket Semifinal Denmark Open 2024

Dalam rangka menumbuhkan kesadaran lingkungan, sekolah juga membentuk komunitas berbasis peduli lingkungan di kalangan siswa. 

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengolah sampah menjadi barang yang berguna, seperti membuat asbak dari bahan bekas. 

Para siswa juga didorong untuk selalu hemat energi dan air, dengan kebiasaan mematikan lampu jika tidak digunakan.

Ignasius Ardi Nugroho, salah satu siswa yang tampil memainkan angklung, mengaku sangat menikmati kesempatan bermain di pentas sekolah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: