Ketika Pedagang Dadaha Menuntut Keadilan di Tengah Gelaran Tasik Oktober Festival

Ketika Pedagang Dadaha Menuntut Keadilan di Tengah Gelaran Tasik Oktober Festival

Lapak pedagang Dadaha Sagala Aya terletak di samping venue bazar UMKM Tasik Oktober Festival, Selasa 2 Oktober 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

BACA JUGA:Kondisi Terkini Maarten Paes, Siap Berlaga Lawan Bahrain di Babak Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026

Acun juga menambahkan, setelah Pemerintah Kota Tasikmalaya melarang berjualan di trotoar alun-alun, banyak dampak yang dirasakan pedagang. 

Sebelumnya, mereka hanya diperbolehkan berjualan pada hari Minggu, namun sekarang pedagang Forkopdatas bisa berjualan di atas trotoar sejak hari Kamis.

“Dulu kami bisa jualan setiap hari dari Senin sampai Minggu, bahkan di bahu jalan. Kami mengakui bahwa ada dampak dari keberadaan pedagang kami, seperti sampah dan kemacetan, yang juga harus memperhatikan hak pejalan kaki,” paparnya.

“Kami sekarang meminta agar diperbolehkan berjualan di trotoar mulai Jumat. Dengan demikian, para pedagang tidak mengeluh karena modal habis,” tambahnya.

BACA JUGA:Lagu Indonesia Raya Berkumandang di Nanchang China, Tim Badminton Indonesia Juara Piala Suhandinata 2024

Acun berharap momen TOF dapat menarik minat pengunjung untuk membeli jajanan dari pedagang lokal, sehingga lapak Dadaha Sagala Aya dapat bersaing dengan bazaar yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: