Kasus HIV/AIDS Tinggi di Kabupaten Tasikmalaya, LBH Ansor: Harus Ada Tindakan Serius

Kasus HIV/AIDS Tinggi di Kabupaten Tasikmalaya, LBH Ansor: Harus Ada Tindakan Serius

Ketua LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Abdul Ropik. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Tingginya kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tasikmalaya harus menjadi perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Terlebih, kasus ini juga ditularkan melalui hubungan sesama jenis.

Ketua LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Abdul Ropik, menekankan pentingnya penanganan segera oleh pemangku kebijakan. 

"Bupati sebagai ketua harus bergerak dengan kebijakan yang tepat. Walaupun ini berkaitan dengan perilaku, semua pihak harus memiliki kesadaran," ujarnya, Rabu 17 Juli 2024.

Asep merasa prihatin karena kasus HIV/AIDS ini tidak hanya menular melalui hubungan beda jenis, tetapi juga melalui hubungan sesama jenis (homoseks). 

BACA JUGA:Sebelum Jelas Siapa yang Daftar ke KPU di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Garda Bangsa Tetap Bersama Badruzaman

"Saya katakan Kabupaten Tasikmalaya sudah tidak baik-baik saja, Naudzubillah min dzalik," tambahnya.

Untuk menangani masalah ini, Asep mengusulkan diadakannya musyawarah bersama antara ulama, umaro, pemerintah, dan APH (Aparat Penegak Hukum). 

"Perlu ada musyawarah bersama untuk menemukan cara penanganannya," kata dia.

Kasus HIV/AIDS ini mencederai ikon Kabupaten Tasikmalaya yang dikenal dengan julukan "1000 pesantren" dan visi religius Islami. 

BACA JUGA:Harga OnePlus Nord 4 Tersedia Agustus 2024, Simak Spesifikasi Lengkapnya

"Kita harus segera mencari solusi agar kasus ini tidak terus berkembang, terutama yang terkait hubungan sesama jenis," tegas Asep.

Diketahui bahwa kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tasikmalaya tersebar di 39 kecamatan, dengan jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Singaparna (55 kasus), Ciawi (45 kasus), dan Rajapolah (45 kasus).

Secara keseluruhan, hingga Mei 2024 tercatat ada 718 kasus HIV/AIDS. Rinciannya, 219 kasus AIDS dan 389 kasus HIV. Kelompok umur yang paling banyak terinfeksi adalah usia 20-29 tahun (283 kasus) dan 30-39 tahun (253 kasus).

Kelompok lain yang terinfeksi meliputi 11 orang laki-laki suka laki-laki (LSL), 4 orang ibu hamil (bumil), dan 18 orang heteroseksual. Jumlah kematian akibat HIV/AIDS mencapai 95 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: