Pemeliharaan Hutan Kota di Kabupaten Garut Idealnya Perlu Anggaran Rp 1 Miliar

Pemeliharaan Hutan Kota di Kabupaten Garut Idealnya Perlu Anggaran Rp 1 Miliar

Kondisi Hutan Kota di Kabupaten Garut yang terlihat kumuh. agi sugiana / radar tasikmalaya--

GARUT, RADARTASIK.COM - Keberadaan hutan kota di hampir setiap sudut Kabupaten Garut merupakan salah satu upaya untuk menyediakan ruang terbuka hijau di tengah maraknya pembangunan mal, industri, dan fasilitas lainnya. 

Namun, kondisi hutan kota saat ini tidak sesuai dengan harapan sebagai tempat yang sejuk dengan udara segar.

Banyak hutan kota di Kabupaten Garut terlihat terbengkalai, kotor, dan berbau pesing, sehingga terkesan tidak terawat dan kumuh.

Hal ini disayangkan oleh banyak masyarakat, khususnya warga sekitar yang menginginkan hutan kota yang lebih terawat.

BACA JUGA:Maknai Hari Lingkungan Hidup Sedunia, BRI Lawan Perubahan Iklim Melalui Program BRI Menanam - Grow & Green

Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut mengakui bahwa pemeliharaan hutan kota belum maksimal. 

Oleh karena itu, pihaknya berencana melakukan revitalisasi hutan kota di Kabupaten Garut pada tahun 2025.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Jujun Juansyah, mengatakan bahwa sebelum revitalisasi dimulai pada tahun 2025, pihaknya akan tetap melakukan kegiatan pemeliharaan sederhana pada tahun 2024.

"Pada 2024, kami fokus pada pemeliharaan sederhana saja," ucap Jujun, Rabu 5 Juni 2024.

BACA JUGA:Pemain Naturalisasi Paling Anyar Bisa Main Lawan Filipina, Berikut Daftar 12 Bek Timnas Indonesia 2024

Revitalisasi dan rehabilitasi membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga DLH merencanakan pelaksanaannya pada tahun 2025 dan saat ini sedang menyusun Detail Engineering Design (DED).

Dalam upaya pemeliharaan hutan kota, DLH juga menggandeng perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

"Sudah hampir 9 perusahaan yang berkontribusi melalui CSR untuk pemeliharaan hutan kota," terangnya.

Jujun menambahkan, beberapa perusahaan sudah terjun langsung ke lapangan, sementara yang lainnya masih menyusun DED untuk revitalisasi hutan atau taman kota. Ia menilai kolaborasi ini perlu dilanjutkan dan dibina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: