Pilkada 2024 Kota Banjar, Sulyanati Incar Kursi B2 dari PDI Perjuangan, ini Sosok Figurnya

Pilkada 2024 Kota Banjar, Sulyanati Incar Kursi B2 dari PDI Perjuangan, ini Sosok Figurnya

Sulyanati mengembalikan formulir pendaftaran Bacawalkot-Bacawawalkot ke sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Banjar, Sabtu 20 April 2024 malam. istimewa--

BACA JUGA:Temui Asus Zenfone 11 Ultra Sahabat Baru Para Gamer dan Pecinta Teknologi

Darah politiknya mengalir dari sang kakek (ayah) yakni Ahmad Suara, seorang keturunan kaum padri, sekaligus seorang tokoh berpengaruh di Partai Syarekat Islam.

Namun partai Syarekat Islam yang kemudian fusi (berubah) menjadi PPP (Partai Persatuan Pembangunan) di Kabupaten Ciamis.

Sang kakek tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Ciamis di era tahun 1970-an kala itu, menggunakan bendera partai berbasis Islam.

Meski demikian, kehidupan keluarga Sulyanati sangat demokratis. Terbukti, dirinya sendiri berhaluan Nasionalis. 

BACA JUGA:Sisi Lain Sosok Kartini, Pembaca Aktif dan Seniman yang Mumpuni

Kepiawaiannya dalam berpolitik dan berdiplomasi semakin terlihat ketika saat di bangku kuliah. Sulyanati aktif dalam berbagai kegiatan internal maupun ekternal kampus.

Sulayanti tercatat pernah menjabat Ketua Senat Fakultas Hukum dan Jaringan Mahasiswa Indonesia (JMI) pada masa itu.

Sedangkan Aktifitas sebagai jurnalis pernah diembannya selain juga aktif sebagai aktifis reforma agraria.

Di dunia inilah predikat lain sebagai demonstran melekat pada dirinya hingga muncullah nama panggilan Komeng.

BACA JUGA:Asus Zenfone 10 Teman Gaming Andalan yang Tak Tertandingi dari Asus

Kala itu identik dengan rambut gondrongnya dan menjadi popular hingga kini. Malang melintang di dunia aktivis mengantarkannya berkiprah dan berkontribusi membangun kampung halaman tercinta. 

Sulyanati bergabung dengan tokoh-tokoh di Kewadanaan Banjar saat itu dalam aktivitas pemekaran (pemisahan) dari kabupaten Ciamis. 

Namanya tercatat sebagai salah satu perintis dan pendiri daerah otonom (Kota Banjar) dalam sebuah wadah FPSKB (Forum Peningkatan Status Kotif Banjar menjadi Daerah Otonom).

Ikut bergabung dalam FPSKB tempat berkumpulnya para tokoh-tokoh seperti Dr Herman Sutrisno, Endang Hamara, KH Muin Abdurrohiem, H Nana Rusmana, KH Yusuf Sidik, Bahtiar Hamara, KH Muhtadin sebagai Presidium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: