Kasus DBD di Kota Banjar Naik Tajam, Dinkes Siapkan Langkah Strategis

Kasus DBD di Kota Banjar Naik Tajam, Dinkes Siapkan Langkah Strategis

Kadinkes Kota Banjar Saifudin AKs Mkes saat diwawancara. anto sugiarto / radar tasikmalaya--

BANJAR, RADARTASIK.COM – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjar melonjak drastis pada tahun 2024, mencapai 387 kasus, hampir tujuh kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatat 53 kasus. 

Kenaikan signifikan ini juga menyebabkan lima orang meninggal dunia.  

"Iya, ada peningkatan sebanyak 387 kasus DBD di Kota Banjar. Tidak hanya di sini, lonjakan juga terjadi di berbagai wilayah di Jawa Barat bahkan Indonesia," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, H. Saifuddin, AKs., M.Kes., Jumat 3 Januari 2025.  

Sebaran Kasus DBD 

BACA JUGA:Taman Anggur Kukulu, Objek Wisata Milik Sule Viral Diserbu Wisatawan

Kecamatan Langensari mencatat kasus tertinggi dengan 183 kasus, diikuti Kecamatan Banjar (96 kasus), Pataruman (82 kasus), dan Purwaharja (26 kasus). 

Dari total 387 kasus, 157 di antaranya adalah laki-laki (tiga meninggal dunia) dan 230 perempuan (dua meninggal dunia). Mayoritas korban adalah anak usia sekolah.  

Menurut Saifuddin, lonjakan kasus ini dipengaruhi faktor cuaca, siklus lima tahunan, dan kondisi lingkungan. 

Bahkan, Kementerian Kesehatan turun langsung untuk memantau situasi di Kota Banjar.  

BACA JUGA:AC Milan Tantang Inter di Final Supercoppa Italia, Conceicao Minta Pemain Tampil Lebih Berani

Strategi Pengendalian DBD 2025  

Mengantisipasi lonjakan di tahun 2025, Dinkes Kota Banjar berkomitmen menekan kasus DBD melalui berbagai langkah strategis, di antaranya:  

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN):  

PSN akan digalakkan sebagai upaya utama. "PSN harus menjadi kebiasaan masyarakat setiap minggu agar memutus mata rantai penyebaran nyamuk penyebab DBD," tegas Saifuddin.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: