Pasca Serangan Drone dan Rudal Iran Kini Israel Ngeri Dihajar Nuklir

Pasca  Serangan Drone dan Rudal Iran Kini Israel Ngeri Dihajar Nuklir

Drone Shahed 238 salah satu tipe drone Iran yang digunakan menyerang Israel.-tangkapan layar youtube-

HACKER HANDALA IRAN

Suksesnya serangan drone dan rudal Iran membombardir Tel Aviv ternyata karena jebolnya Iron Dome.

Iron Dome yang selama ini digembar-gembor pihak militer Israel sebagai pertahanan canggih yang tidak dapat dijebol.

Sejak serangan Hamas 07 Oktober 2024, dilanjutkan serangan-serangan kelompok anti Israel, pertahanan udara Israel tidak sehebat yang dipropagandakan.

Ditambah serangan ratusan drone dan rudal Iran pasa Sabtu malam, 13 April 2024, kian membuktikan rontoknya pertahanan udara Israel.

Jebolnya Iron Dome Israel belakangan ada yang mengklaim karena susah diretas hacker dari Iran.

Handala tiba-tiba muncul sebagai kelompok  hacker dari Iran yang mengklaim sudah mengacak-acak sistem radar Israel Iron Dome.

BACA JUGA:Arus Balik Lebaran 2024 di Kabupaten Ciamis Terus Meningkat Sejak H+3 Kemarin

Handala juga mengklaim sudah mengirimkan ratusan ribu pesan teks ancaman kepada warga Israel.

Handala dikenal karena menargetkan kepentingan Israel di masa lalu.

Handala pun telah melancarkan serangan siber terhadap situs web pemerintah dan sektor swasta milik Israel. 

“Anda hanya punya waktu beberapa jam untuk memperbaiki sistem radar,” para penyerang hacker Handala mengulangi pesan mereka dikutip Yerusalem Post, Minggu 14 April 2024.

Pakar Ilmu Politik dari Universitas Northeastern asal Amerika Serikat (AS) mengatakan Israel bisa melancarkan serangan dahsyat terhadap fasilitas senjata nuklir Iran setelah Teheran menyerang negara zionis pada Sabtgu 13 April 2024 malam.

Menurut Abrahms yang dikutip dari media Northeastern Global News: “Iran pada dasarnya telah menyatakan perang terhadap Israel, dan Israel akan meresponsnya dengan cara yang substansial.”

“Ada kemungkinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan merespons dengan menargetkan fasilitas nuklir Iran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber