Kasus DBD Terus Meningkat di Kota Tasikmalaya, Kini 11 Pasien Masih Dirawat saat Ramadhan

Kasus DBD Terus Meningkat di Kota Tasikmalaya, Kini 11 Pasien Masih Dirawat saat Ramadhan

Ilustrasi kasus DBD. istimewa-tangkapan layar ponsel--

BACA JUGA:Luciano Spalletti: Italia Butuh Pemain yang Bisa Menafsirkan 2 Sistem Berbeda dalam 1 Pertandingan

"Meskipun tidak ada korban jiwa, namun jumlah pasien yang masih dalam perawatan mengalami peningkatan dari sebelumnya," tuturnya.

Banyak yang masih berpikir bahwa fogging merupakan solusi utama untuk mengendalikan DBD, padahal pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lebih efektif.

Dalam banyak kasus, rumah-rumah memiliki genangan air di berbagai tempat seperti tatakan pot bunga, bekas kemasan air mineral, dan lainnya, yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.

"Dari temuan kami, ternyata banyak rumah yang memiliki genangan air, mulai dari tatakan pot bunga, air menggenang di bekas kemasan air mineral, hingga bekas ban," tambahnya.

BACA JUGA:Hadapi Venezuela di Laga Persahabatan, Luciano Spalletti Siapkan Taktik Baru Ala Guardiola

Apapan cairan tubuh sangat penting untuk mengurangi risiko DBD, terutama selama bulan puasa. Masyarakat diingatkan untuk menjaga asupan air saat sahur dan berbuka agar terhindar dari dehidrasi.

"Demam memerlukan asupan cairan tubuh yang cukup. Maka, dianjurkan untuk meningkatkan minum setelah berbuka puasa dan saat sahur," saran tersebut diutarakan.

Meskipun berpuasa pada dasarnya tidak menyebabkan penyakit, namun jika terdapat faktor risiko lain seperti DBD, maka risiko kesehatannya menjadi lebih tinggi.

Oleh karena itu, jika seseorang mengalami demam, terutama dicurigai DBD, tidak perlu memaksakan diri untuk berpuasa. "Jika mengalami demam, terutama diduga DBD, lebih baik tidak memaksakan berpuasa," demikian penegasannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: