532 Kasus DBD Muncul di Kabupaten Garut Awal Tahun ini, Solusinya Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

532 Kasus DBD Muncul di Kabupaten Garut Awal Tahun ini, Solusinya Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk 

GARUT, RADARTASIK.COM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Garut meningkat sejak awal tahun 2024 ini.

Hal tersebut dibenarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut yang mentatakan kasus DBD ini ada peningkatan drastis pada periode Januari sampai dengan Maret 2024.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman mengatakan, hingga minggu pertama Maret ini terjadi 532 kasus DBD. 

BACA JUGA:Alun-Alun Dadaha Kota Tasikmalaya Masih Ditutup, Padahal Jadi Lokasi Favorit Ngabuburit saat Ramadhan

Meskipun jumlah kasusnya meningkat, namun tidak ditemukan kasus DBD hingga menyebabkan kematian alias merenggut korban jiwa.

Kata dia, jumlah kasus saat ini meningkat dibandingkan dengan kasus DBD pada tahun 2023 kamarin.

"Angka ini kalau dibandingkan dengan 2023 tentunya mengalami peningkatan," paparnya, Rabu 13 Maret 2024.

"Tahun lalu itu sebanyak 786 kasus (selama setahun, Red), sementara tahun ini baru beberapa bulan sudah terjadi 532 kasus," sambungnya.

BACA JUGA:Obat Cacing Kucing Terbaik dan Saran Dosisnya, Dijamin Aman untuk Anak Kucing!

Maka, terang dia, peningkatan kasus DBD ini melanda hampir di semua wilayah Kabupaten Garut, terutama daerah perkotaan dan bagian utara, seperti Limbangan dan Selaawi.

"Penyebaran DBD ini hampir merata ya, di selatan pun sudah terjadi. Kemudian di utara ini paling banyak di Malangbong, Limbangan, dan Selaawi," terangnya.

Sedangkan di daerah perkotaan, beber dia, kasus DBD cukup banyak terjadi di Garut Kota, Karangpawitan, Tarogong Kaler, dan Tarogong Kidul.

Faktor curah hujan tinggi diduga menjadi pemicu utama peningkatan kasus ini, karena menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD.

Sumber: