Hari Bahasa Ibu Internasional Jadi Momen Kampanyekan Bahasa Daerah Agar Tidak Punah

Hari Bahasa Ibu Internasional Jadi Momen Kampanyekan Bahasa Daerah Agar Tidak Punah

Pegiat Bahasa Daerah di Kabupaten Garut Darpan Winagun. istimewa--

BACA JUGA:BLT DD Tak Kunjung Cair, Puluhan KPM Geruduk Kantor Desa di Tasikmalaya

Jelas dia, jika banyak orang lupa bahwa Indonesia memiliki bahasa daerah yang tentunya harus terus dipelihara, agar kearifan-kearifan lokal yang ada bisa terus lestari.

Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini, antara lain penetapan Bahasa Indonesia sebagai lingua franca dan sikap inferior atau tidak percaya diri masyarakat terhadap kebudayaan lokal.

"Sikap inferior ini yang oleh para ahli sebagai warisan dari penjajahan, sampai sekarang masih muncul, sehingga kemungkinan orang-orang muda gitu menganggap bahwa bahasa daerahnya itu bahasa jadul, bahasa ketinggalan zaman, padahal kalau dikaji secara keilmuan, justru di dalam bahasa daerah itu sangat banyak yang kita petik pelajaran berharga dari sana," jelasnya.

Bahasa Sunda sendiri, tukas Darpan, sebagai bahasa Ibu masyarakat Sunda, memiliki banyak keunikan, mulai dari undak usuk basa hingga babasan paribasa.

BACA JUGA:Xiaomi 14 Pro Smartphone Gahar dengan HyperOs Cocok Untuk anda Pencinta Performa

Darpan mengungkapkan berdasarkan Kamus Utama Bahasa Sunda yang disusun oleh Ajip Rosidi, kosa kata Bahasa Sunda hampir mencapai 450 ribu lema.

Hal tersebut terjadi, karena kamus tersebut memang terbitan terbaru, dan juga bahasa Sunda banyak menerima serapan dari bahasa lain, akibat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

"Dan saat ini bahasa Sunda itu boleh disebut sebagai penyumbang terbesar dalam penyerapan bahasa-bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia," tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: