Hari Bahasa Ibu Internasional Jadi Momen Kampanyekan Bahasa Daerah Agar Tidak Punah

Hari Bahasa Ibu Internasional Jadi Momen Kampanyekan Bahasa Daerah Agar Tidak Punah

Pegiat Bahasa Daerah di Kabupaten Garut Darpan Winagun. istimewa--

Hari Bahasa Ibu Internasional Jadi Momen Kampanyekan Bahasa Daerah Agar Tidak Punah

GARUT, RADARTASIK.COM - Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati setiap tanggal 21 Februari, sebagai momen penting untuk menghargai dan mempromosikan keberagaman bahasa di seluruh dunia.

Pegiat Bahasa Daerah di Kabupaten Garut Darpan Winagun mengungkapkan, peringatan ini penting dan mengusung tema Multilingual Education is a Pillar of Intergenerational Learning atau Pendidikan Multibahasa merupakan Pilar Pembelajaran Antargenerasi.

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ini tidak terlepas dari perjuangan bangsa Bangladesh yang mempertahankan Bahasa Bangli menjadi awal mula hadirnya peringatan ini, yang kemudian diresmikan oleh UNESCO pada tahun 1999.

BACA JUGA:Kenapa Tiba-Tiba Jupe Pamit dari Persib sampai Bojan Hodak Buka Suara? Padahal Persib Ditantang Barito Putera

Ia menyoroti perlunya pemeliharaan bahasa ibu atau bahasa daerah karena kearifan lokal yang terkandung di dalamnya karena ketika satu bahasa punah, juga akan lenyap kearifan lokal yang dimiliki.

"Sejarah itu diapresiasi, karena ternyata banyak bangsa-bangsa di dunia punya bahasa-bahasa sendiri, punya bahasa ibu sendiri, punya bahasa etnis sendiri, tapi faktanya bahasa-bahasa itu mulai punah, mulai tidak diperhatikan lagi bahkan oleh para penuturnya sendiri," paparnya, Rabu 21 Februari 2024.

UNESCO memberikan perhatian lebih terhadap bahasa ibu, berdasarkan Teori David Crystal seorang linguis dari Amerika, jika satu bahasa punah, maka akan punah juga kearifan-kearifan lokal yang terkandung dalam bahasa tersebut.

"Setiap tahun atau setiap 10 tahun sekali lah pasti ada yang punah. Di Papua misalnya, bahasa-bahasa daerahnya itu sudah banyak yang punah, padahal bahasa-bahasa itu merekam kearifan-kearifan lokal orang Papua," terangnya.

BACA JUGA:5 Keunggulan Jimny 5 Pintu yang Jadi Sorotan Masyarakat Indonesia

Melalui Hari Bahasa Ibu Internasional ini, UNESCO kemudian mengkampanyekan agar bahasa-bahasa ibu atau bahasa-bahasa lokal tersebut bisa dipelihara atau dilestarikan agar tidak punah.

Darpan menjabarkan, di Indonesia terdapat sekitar 718 bahasa daerah, termasuk Bahasa Sunda. Meskipun Bahasa Sunda masih relatif aman, namun data menunjukkan bahwa grafik keberlangsungan bahasa daerah menurun secara keseluruhan. 

Dari jumlah tersebut, ada bahasa yang masih aman karena penuturnya masih banyak, ada bahasa yang sudah tidak aman.

"Dan dari 718 bahasa itu, Alhamdulillah bahasa Sunda mah masih aman, tapi menurut badan bahasa tidak ada satupun bahasa daerah di Indonesia yang grafiknya itu naik, semuanya turun," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: