Presiden Kroasia: Simpati Saya untuk Israel Terbuang dalam 15 Menit

Presiden Kroasia: Simpati Saya untuk Israel Terbuang dalam 15 Menit

Zoran Milanovic-Tangkapan Layar Instagram-

RADARTASIK.COM - Zoran Milanovic, Presiden Kroasia mengatakan: “Simpati saya untuk Israel terbuang dalam 15 menit” setelah melihat pembunuhan yang terjadi terhadap warga sipil di Jalur gaza.

Presiden Kroasia ini menyebut pengeboman oleh Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza telah melampaui tindakan pembelaan diri. 

Menurutnya, kekejaman yang dilakukan oleh Hamas tidak memberikan hak kepada Israel untuk membombardir warga sipil sebagai pembalasan. 

Ia juga menyebut tindakan Kementerian Luar Negeri Kroasia mengibarkan bendera Israel merupakan sebuah kebodohan.

"Saya pikir itu adalah tindakan idiot," kata Milanovic kepada para wartawan yang menanyakan padanya tentang insiden bendera tersebut, dikutip dari RT. 

BACA JUGA:Bobotoh Kepincut Bintang Persija Gabung Persib, Sudah Berlabel Timnas, Yakin Bisa Gantikan Daisuke Sato?

"Bendera-bendera lain tidak memiliki tempat di Kroasia, kecuali dalam keadaan yang sangat diatur," tegasnya. 

Dia juga mengakui akan menurunkan tinggi bendera NATO dan UE di kantornya untuk menunjukkan bahwa bendera Kroasia berada di atas keduanya. 

Zoran Milanovic kemudian mengatakan simpatinya untuk Israel telah hilang setelah melihat banyaknya warga sipil di Jalur Gaza yang menjadi korban bom.

“Saya sangat simpati pada awalnya untuk Israel setelah kekejaman dan pembantaian yang dilakukan oleh Hamas, namun sayangnya terbuang dalam waktu 15 menit," lanjutnya. 

BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Asisten Pelatih Persib agar Pemain Persib Mampu Bermain 90 Menit Full

"Saya mengutuk pembunuhan oleh Hamas, tetapi hak untuk membela diri tidak mencakup pembalasan dan pembunuhan warga sipil," tambahnya.

Milanovic dikenal sebagai salah satu pemimpin di negara Eropa yang sering melawan arus, ia bahkan bersikeras Kroasia tidak berperang dengan Rusia dan mengkritik keputusan Jerman untuk mengirimkan tank ke Ukraina. 

Dia juga mengkritik perlakuan UE terhadap negara-negara anggota seperti Polandia dan Hungaria, dan menuduh Brussels memperlakukan Kroasia seperti "anak yang terbelakang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: