Vladimir Putin: Serangan Darat Israel ke Jalur Gaza Tidak Dapat Diterima

Vladimir Putin: Serangan Darat Israel ke Jalur Gaza Tidak Dapat Diterima

Vladimir Putin, Presiden Rusia. (ist/net)--

RADARTASIK.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Serangan Darat Israel ke Jalura Gaza tidak dapat diterima pada hari Jumat, 13 Oktober, kemarin.

Menurutnya, operasi darat Israel di Jalur Gaza akan menyebabkan sejumlah korban sipil yang sama sekali tidak berdosa.

Pernyataan Putin muncul setelah tentara Israel meminta semua warga sipil di Kota Gaza, yang berjumlah lebih dari satu juta orang, untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam.

Tank-tank Israel juga berkumpul menjelang invasi darat Israel setelah serangan mengejutkan dari Pejuang Hamas di awal pekan lalu.

BACA JUGA:Brigade Al-Qassam: 13 Tawanan Perang Tewas oleh Serangan Bom Israel di Jalur Gaza

Vladimir Putin mengingatkan bahwa penggunaan senjata berat di wilayah pemukiman “memiliki konsekuensi serius bagi semua pihak” dan sangat penting untuk menghentikan pertumpahan darah.

“Yang lebih penting, jatuhnya korban sipil sama sekali tidak dapat diterima. Masalah utamanya sekarang adalah menghentikan pertumpahan darah,” kata Putin.

Sebelumnya, Vladimir Putin menyebut konflik saat ini terjadi karena 'kebijakan permukiman' Israel, yang menyita tanah milik warga Palestina di Tepi Barat dan diserahkan kepada pemukim Israel.

Ia juga menuduh AS punya peran dalam konflik karena mengabaikan kepentingan utama rakyat Palestina dan memilih memberi sejumlah bantuan keuangan dan kemanusiaan.

BACA JUGA:Legenda Persib Turun Tangan Latih Persib U-16, Sapu Bersih 2 Laga Lawan Arema FC, Kini Bidik Borneo Junior

“Mereka [AS] pada dasarnya berusaha menggunakan bantuan tersebut untuk menggantikan solusi terhadap masalah nyata rakyat Palestina,” sindirnya.

“Kami selalu mengatakan bahwa hal ini tidak akan mengubah apa pun kecuali beberapa masalah mendasar diselesaikan,” tambahnya merujuk pada kemerdekaan Palestina.

Presiden juga meminta Hamas dan IDF untuk menghindari menargetkan warga sipil dalam perang mereka walaupun punya keinginan kuat untuk saling membalas dendam.

“Rusia sangat menyadari bahwa baik Israel maupun Palestina merasakan kepahitan yang sangat kuat, namun kita harus berusaha untuk meminimalkan korban sipil,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: