Pedagang Batu Mulia Dunia Incar ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya, Disebut Biduri Ati Ayam

Pedagang Batu Mulia Dunia Incar ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya, Disebut Biduri Ati Ayam

Taman Batu Jasper Merah di Sungai Cimedang sebagai salah satu ‘harta karun’ dari Tasikmalaya.-Foto:tangkapan layar/dok wisata tambang jawa barat-

BACA JUGA:Tinggalkan Persib, Beckham Putra Minta Doa Sebelum Tampil di Thailand: Kondisi Saya Alhamdulillah Baik

Namun sayangnya, ‘harta karun’ dari Tasikmalaya ini kini hanya tinggal sisa-sisa saja. Penambangan dan pengerukan secara ilegal pernah terjadi pada tahun 1994-2004 silam.

Selama kurun waktu 10 tahun tersebut, ‘harta karun’ dari Tasikmalaya ini hampir habis dan saat ini tinggal sisa-sisanya saja.

Ketidak tahunan masyarakat akan batu Jasper Merah yang berharga tersebut, membuat masyarakat sekitar menjualnya dengan harga murah. 

Padahal bila diolah dengan baik, ‘harta karun’ dari Tasikmalaya tersebut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi hingga miliaran rupiah.

BACA JUGA:Siap-Siap, Tarif Tol Jagorawi Naik Mulai 20 Agustus 2022, Periksa Saldo Kartu Tol Sebelum Bepergian

Selain batu Jasper Merah, ‘harta karun’ dari Tasikmalaya lainnya adalah emas. Sebuah buku yang ditulis pada tahun 1949 oleh Van Bemmelen, menceritkan urat garis tambang emas di Tasikmalaya, yang lokasinya berada di sekitar daerah Cineam juga Salopa.

Urat emas yang jadi ‘harta karun’ dari Tasikmalaya ini masuk pada endapan vulkanik Formasi Jampang yang mengalami dua peristiwa tektonik yaitu tektonik miosen tengah dan tektonik pleistosen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: