Bertugas di Negeri Dongeng, Ini Kisah Perjalanan 2 Guru SMAN 3 Kota Banjar Ikut Program BRIDGE Australia

Bertugas di Negeri Dongeng, Ini Kisah Perjalanan 2 Guru SMAN 3 Kota Banjar Ikut Program BRIDGE Australia

Encang dan Krisma berfoto di area War Memorial, Canberra Australia.-Foto: istimewa-

BACA JUGA:Rating Pemain AC Milan vs Monza di Trofeo Berlusconi: 3 Pemain Baru Dapat Nilai Tertinggi

Selain itu, juga telah menyiapkan hotel Belconnen, berjarak beberapa menit dari sekolah, agar Encang dan Krisma merasa nyaman selama tinggal di Canberra. 

"Melissa, kepala sekolah, saat ini sedang berada di Amerika, untuk kepentingan keluarga. Saya ditugaskan untuk melayani kalian selama berada di sini," kata Shellee. 

Di rumah Shellee yang serba luxury, Encang dan Krisma disuguhi kopi dan teh hangat. Juga sudah disediakan jaket tebal bermerk yang baru Shellee beli saat masih di JakKulirik banderol di jaket, 110 dollar Australia alias Rp1.100.000.

Dua anak Shellee, Nicholas (SMP kelas 2) dan Ammy (SD kelas 6), langsung akrab dengan Encang dan Krisma, karena begitulah seharusnya ketentuan program BRIDGE.

BACA JUGA:Asal Muasal Dendam Shishio ke Battousai si Pembantai Dipicu Hukum Bakar Hidup-Hidup oleh Pemerintah Meiji

"Ya karena masing-masing guru mitra harus membangun kedekatan emosional yang erat," kata Encang. 

Suami Shelee, bernama Steve, seorang pria keturunan Yunani berusia 53 tahun. Sangat ramah, dan teman yang asyik diajak diskusi topik apapun.

Dia mengajak Encang dan Krisma berkeliling rumah, dan menunjukkan semua ruangan, bahkan hingga kamar pribadinya. Kutu buku. Itulah Steve. 

"Terlihat dari wawasan selama dia berbincang dengan Encang dan Krisma, dan kulihat penuhnya lemari buku di perpustakaan pribadinya," ujarnya.

BACA JUGA:Asal Muasal Dendam Shishio ke Battousai si Pembantai Dipicu Hukum Bakar Hidup-Hidup oleh Pemerintah Meiji

"Ok, kita sudah mengobrol dua jam lamanya, dan kalian pasti lapar. Saya akan ajak kalian makan di mall," kata Steve penuh semangat.

Shellee dan kedua anaknya pun ikut serta. Dua mobil beriringan. Dan anehnya, selama di perjalanan, Encang dan Krisma tidak mendengar satu pun mobil yang membunyikan klakson. 

Shellee tertawa saat mendengar komentar Encang atas kedisiplinan warga Australia dalam berkendara.

"Haha, saya tahu, di Indonesia, lampu hijau menyala 3 detik saja dan mobil paling depan lalai untuk melaju, orang-orang di belakangnya sudah membunyikan klakson," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: