Bertugas di Negeri Dongeng, Ini Kisah Perjalanan 2 Guru SMAN 3 Kota Banjar Ikut Program BRIDGE Australia

Bertugas di Negeri Dongeng, Ini Kisah Perjalanan 2 Guru SMAN 3 Kota Banjar Ikut Program BRIDGE Australia

Encang dan Krisma berfoto di area War Memorial, Canberra Australia.-Foto: istimewa-

BACA JUGA:AC Milan Rasa Inter Juara Trofeo Silvio Berlusconi Edisi Perdana 

Setiap pagi dan sore, Shellee bergantian dengan suaminya, Steve, yang juga seorang guru sejarah di sebuah SMP di kota yang sama, mengantar jemput.

Mulai dari hotel, sekolah, mall, tempat wisata, mereka berdua selalu siap siaga mengantar kemana pun. 

Senin 7 Agustus 2023, setelah seharian melakukan observasi kelas dan mendampingi Shellee mengajar, Steve mengajak Encang dan Krisma berkeliling kota Canberra dan berwisata edukasi. 

"Sore hari ini saya akan mengajak kalian ke War Memorial dan ke puncak gunung Ainsile," kata Steve penuh antusias, saat menjemput di UC Secondary College Lake Ginnindera tepat pukul 15.00 sesuai yang di janjikan.

BACA JUGA:Daun Jambu Biji Bisa Mengatasi Jerawat dan Menurunkan Tekanan Darah Tinggi 

Ya, orang Australia memang dikenal dengan budaya on time. Tidak ada kata terlambat dan selalu menepati janji. 

"How was your day?," tanya Steve. 

"Menyenangkan sekali, Steve, kami berkenalan dengan seluruh guru dan berkeliling ke setiap ruangan, melakukan observasi kelas, mengikuti rapat singkat dengan para guru, masuk kelas mendampingi istri Anda di kelas internasional," kata Encang.

"Dan besok kami akan mulai masuk kelas untuk memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus mengajar Bahasa Indonesia," jawab Encang pada Steve, tentunya menggunakan Bahasa Inggris, karena Steve tidak tahu sama sekali Bahasa Indonesia, berbeda dengan istrinya, Shellee. 

BACA JUGA:Asal Muasal Dendam Shishio ke Battousai si Pembantai Dipicu Hukum Bakar Hidup-Hidup oleh Pemerintah Meiji

Encang dan Krisma, 2 guru SMAN 3 Kota Banjar pun bergegas menuju War Memorial. Sebuah museum yang terletak di pinggiran Campbell. Monumen perang dunia 1 dan perang dunia 2, serta peperangan-peperangan kecil yang dialami oleh tentara Australia. 

Sejarah singkat Australia dapat difahami dengan jelas selama berada di lokasi tetsebut selama dua jam saja.

Uniknya, setiap pukul 16.00 di setiap harinya, pihak War Memorial menggelar upacara penghormatan terhadap prajurit yang gugur.

Nama sang prajurit perang diambil secara acak, kemudian saat upacara digelar, biografi sang pahlawan dibacakan. Begitu hebatnya inventaris dokumen disini (War Memorial). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: