Bertugas di Negeri Dongeng, Ini Kisah Perjalanan 2 Guru SMAN 3 Kota Banjar Ikut Program BRIDGE Australia

Bertugas di Negeri Dongeng, Ini Kisah Perjalanan 2 Guru SMAN 3 Kota Banjar Ikut Program BRIDGE Australia

Encang dan Krisma berfoto di area War Memorial, Canberra Australia.-Foto: istimewa-

Bertugas di Negeri Dongeng, Ini Kisah Perjalanan 2 Guru SMAN 3 Kota Banjar Ikut Program BRIDGE Australia

KOTA BANJAR, RADARTASIK.COM - Bersih. Rapi. Indah. Tiga kata inilah yang hadir di benak Encang Zaenal Muarif saat Shelly Nikoula, guru mitra di Australia mengajak berkeliling kota.

Layaknya di negeri dongeng, beberapa kali Encang dan Krisma Yuanti, mencubit lengan sendiri, untuk meyakinkan bahwa ini bukan mimpi. 

Shellee terlihat sumringah saat menjemput keduanya saat tiba di bandara setelah melakukan perjalanan domestik dari Jakarta-Denpasar, Sabtu 5 Agustus 2023 sore.

BACA JUGA:Mudah & Suku Bunga Kompetitif, 10 Menit Ajukan Pinjaman dengan BRI Ceria

Lalu dilanjutkan perjalanan Internasional Denpasar-Sidney Australia dan Sidney ke Canberra, Minggu 6 Agustus 2023 pagi waktu setempat. 

Shellee adalah pustakawati sekaligus pengajar Bahasa Indonesia di UC Senior Secondary College Lake Ginnindera, Canberra, Australia.

Sekolah yang ditunjuk BRIDGE sebagai mitra SMAN 3 Kota Banjar Kota Banjar, menggantikan St. Paul Grammar School yang bermitra pada tahun 2022. 

Sesuai namanya, UC Secondary College Lake Ginnindera terletak persis di dekat danau Ginnindera, Canberra Australia. 

BACA JUGA:Ujian Praktik SIM C Model Angka 8 Dihapus, Polri Mulai Berlakukan Model Ini Sebagai Gantinya

"Saya pernah kuliah di UGM satu tahun setengah tahun 1998, dan menjadi pengajar Bahasa Indonesia di sekolah tempat saya mengajar dulu," kata Shellee dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata. 

"Saya baru saja ditempatkan di UC Lake Ginnindera beberapa bulan terakhir ini, dan mata pelajaran Bahasa Indonesia baru mau diterapkan tahun pelajaran baru nanti, mungkin Encang bisa bantu saya nanti ya," tambah Shellee. 

Obrolan mereka seringkali menggunakan Bahasa Inggris, karena kasihan ke Shellee yang seringkali harus berpikir sedikit keras.

Selama mengemudi dari bandara menuju rumahnya, Shellee bercerita, bahwa sekolahnya sangat menyambut baik kedatangan 2 guru SMAN 3 Kota Banjar, Encang dan Krisma. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: