Santri SMA Plus Pesantren Amanah Muhammadiyah Tasikmalaya Praktik Melihat Hisab

Santri SMA Plus Pesantren Amanah Muhammadiyah Tasikmalaya Praktik Melihat Hisab

Santri SMA Plus Pesantren Amanah Muhammadiyah Tasikmalaya saat melihat hisab. istimewa--

BACA JUGA:Modal Jual Sandro Tonali, AC Milan Selangkah Lagi Datangkan Marcus Thuram dan Lirik Arda Guler

“Sebenarnya bisa saja dilakukan di dalam lingkungan pesantren, namun kita belum memiliki peralatan sendiri. Jadi, kita ikutsertakan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh BHRD Kota Tasikmalaya," ungkapnya, Rabu 22 Juni 2023.

Beberapa hari sebelum berangkat, keempat santri tersebut diberi pengarahan khusus oleh pembimbing untuk melakukan penghitungan hisab awal Zulhijah 1444 Hijriyah.

 “Alhamdulillah, setelah kita arahkan dan dievaluasi oleh Ketua Tim Ahli BHRD, ternyata hasil hisab mereka itu nyaris sempurna. Hanya beberapa item saja yang masih kurang akurat," tutur Ustaz Mufti Nurhabib, pembimbing Ilmu Falak.

"Ini juga menjadi bahan masukan bagi kami untuk meningkatkan akurasi dalam penghitungan. Ini penting karena akurasi penghitungan berpengaruh pada penghitungan tahap berikutnya. Apalagi ini menyangkut aktivitas ibadah," sambungnya.

BACA JUGA:Begini Detail Aksi Pedangdut Tasikmalaya yang Tagih Utang di Pelamin, Ternyata Berawal dari?

Sekretaris BHRD Kota Tasikmalaya, H Cecep Nurholis MPdI mengapresiasi keikutsertaan para santri Amanah ini. 

“Kami sangat mendukung pastisipasi dari Pesantren Amanah ini, sebagai bagian dari edukasi untuk para santri. Tidak hanya untuk Amanah, kami juga mempersilahkan pesantren lain untuk ikut serta," tuturnya.

Di lokasi pengamatan, para santri diajarkan cara menyiapkan peralatan pendukung yang diperlukan, terutama teleskop. 

Ketika matahari masih terang dan tidak terhalang awan, teleskop dapat dengan mudah diarahkan ke posisi matahari secara tepat. Ketepatan posisi ini dapat dibuktikan dengan mengintip citra matahari yang terlihat berbentuk bulat berwarna jingga seperti kuning telur.

BACA JUGA:Alasan Logis Kenapa Umat Islam Harus Berkurban

Menjelang matahari terbenam, teleskop kemudian diarahkan ke posisi bulan.

Diakui para santri, awalnya mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam kegiatan pengamatan ini. Namun setelah mendapat pengarahan dan praktek pengamatan secara langsung, mereka takjub dengan apa yang mereka lihat. 

“Pengamatan ini sangat menyenangkan, seru dan mendidik banget. Sekaligus membuktikan apa yang kita hitung kemarin," katanya.

Namun kegembiraan mereka sedikit berkurang ketika matahari tertutup awan hujan yang sangat tebal setengah jam sebelum matahari terbenam.

BACA JUGA:Waduh Cuti Bersama Idul Adha 1444 Hijriah Tak Berlaku Mutlak di Perusahaan Swasta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: