KSMN Pertama Resmi Ditutup, Santri Tasikmalaya Berhasil Raih Prestasi Nasional

KSMN Pertama Resmi Ditutup, Santri Tasikmalaya Berhasil Raih Prestasi Nasional

Santri dari Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna, Tasikmalaya difoto bersama saat penutupan KSMN di Karanganyar, Selasa 22 Oktober 2024. istimewa--

RADARTASIK.COM - Kemah Santri Muhammadiyah Nasional (KSMN) Ke-1 yang berlangsung di Bumi Perkemahan Kampoeng Karet, Karanganyar, Jawa Tengah, resmi ditutup pada Selasa, 22 Oktober 2024. 

Penutupan dilakukan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. KH. Muhammad Saad Ibrahim, MA, bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional.

Apel penutupan dipimpin oleh Dr. KH. Maskuri, M.Ed., Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PP Muhammadiyah. 

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk KH. Muhammad Ali Anshori, M.Pd., Ph.D., Kabid PD-Pontren Kanwil Kemenag Jawa Tengah, KH. Muhammad Abduh Hisyam, S.Ag., M.Si., Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, serta Timotius Suryadi, Pj. Bupati Karanganyar, beserta unsur Forkopimda setempat.

BACA JUGA:Shuttle Bus Stasiun Banjar ke Pangandaran Siap Diresmikan 25 Oktober

Dalam sambutannya, KH. Maskuri mengucapkan syukur atas suksesnya seluruh rangkaian acara yang diikuti oleh 1.318 santri dari 13 provinsi. 

Apel penutupan ini juga menjadi momentum peringatan Hari Santri Nasional dengan tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan.” 

KH. Maskuri mengajak para santri untuk melanjutkan perjuangan pendahulu dalam menjaga kemerdekaan Indonesia. 

Beliau menginformasikan bahwa KSMN akan dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dengan tiga wilayah—Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan—telah melamar untuk menjadi tuan rumah KSMN ke-2.

BACA JUGA:Debat Perdana Pilbup Tasikmalaya 29 Oktober, Enam Tema Utama Siap Diperdebatkan

KH. Muhammad Ali Anshori menyampaikan salam dari Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah yang tidak dapat hadir. 

Beliau juga menekankan pentingnya Resolusi Jihad yang melatarbelakangi Hari Santri Nasional. KH. Ali mendorong Muhammadiyah untuk mendirikan pesantren ‘murni’ yang tidak terintegrasi dengan pendidikan umum, mencontohkan Pesantren Gontor.

Pj. Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, merasa bangga dan mengapresiasi kehadiran para santri, berharap mereka menjadi pemimpin masa depan yang membanggakan. 

Sementara itu, KH. Muhammad Abduh Hisyam mengingatkan para santri untuk menguasai ilmu agama, bahasa asing, teknologi, dan memiliki etos kemajuan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: