AS Roma Lahir Kembali di London, Ranieri Tegaskan Tidak Ingin Bermain Bertahan

AS Roma Lahir Kembali di London, Ranieri Tegaskan Tidak Ingin Bermain Bertahan

Claudio Ranieri-Tangkapan Layar Instagram-

RADAR TASIK.COM - Pelatih Claudio Ranieri menegaskan bahwa timnya tidak ingin bermain bertahan setelah AS Roma sukses menahan imbang Tottenham Hotspur 2-2 di London. 

Hasil ini membawa secercah harapan bagi Roma dalam lanjutan Liga Europa karena Roma berhasil mencuri satu poin berharga di laga sulit melawan Tottenham, berkat gol penyama kedudukan dari Mats Hummels di menit ke-91. 

Roma kini berada di peringkat ke-21 klasemen dengan enam poin dan tantangan berikutnya menghadapi Braga, AZ Alkmaar, dan Eintracht Frankfurt akan menjadi momen krusial untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar. 

Pertandingan tersebut berlangsung seru dengan banyak peluang yang membentur tiang dan gol yang dianulir. 

Roma harus menerima tiga gol yang tidak disahkan (dua dari Dovbyk dan satu dari El Shaarawy). Di sisi Tottenham, para pemain seperti Kulusevski, Angelino, Porro, dan Solanke juga mengalami hal serupa, menunjukkan duel sengit antar kedua tim.

Dalam wawancara dengan Sky Sport, Ranieri memuji peningkatan besar yang ditunjukkan anak asuhnya dibandingkan performa sebelumnya saat kalah dari Napoli. 

Ia menekankan bahwa filosofi permainan Roma adalah menyerang, bukan bertahan total.

“Saya tidak puas dengan performa melawan Napoli. Saya tidak suka tim yang hanya bertahan. Kami harus berani melawan serangan lawan. Itu bukan pesan yang ingin saya sampaikan kepada tim dan para pendukung," ujar Ranieri, dikutip dari Calciomercato.

Ia menambahkan, “Hari ini saya membuatnya jelas, saya ingin tim yang menyerang. Para penggemar lebih menyukai tim yang mencoba menang, meskipun hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Para pemain merespons dengan hebat dan tidak pernah menyerah." 

"Saya katakan kepada mereka bahwa hasil itu penting, tetapi cara bermain sepak bola juga tidak boleh dilupakan,” tegasnya.

Ranieri juga membahas penalti yang diberikan kepada Tottenham, hasil keputusan VAR, setelah Hummels dinilai terlambat sepersekian detik dalam menutup pergerakan lawan. 

Namun, ia tetap memberikan pujian kepada Hummels sebagai sosok pemimpin di lini belakang.

“Pada penalti, ia terlambat sepersekian detik dan mengenai lawan, meskipun saya belum melihat ulang rekamannya. Insiden seperti itu hanya bisa dilihat oleh VAR," kata Ranieri.

"Tapi Hummels adalah pemain dengan pengalaman luar biasa. Dia menjadi panutan di lini belakang, memberikan ketenangan dan rasa aman, bahkan ketika menekan lawan. Meski belum dalam kondisi terbaiknya, saya yakin dia akan tampil luar biasa di pertahanan Roma, dan para penggemar akan senang memiliki pemain kelas dunia seperti dia,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: calciomercato