Puasa Arafah Haruskah Tepat Pada Hari Wukuf?

Puasa Arafah Haruskah Tepat Pada Hari Wukuf?

Ustaz Aeger Kemal, alumnus program Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah utusan Kota Tasikmalaya.-Istimewa-

”Dua hadits ini mengindikasikan bahwa Rasulullah SAW dan para sahabat telah terbiasa berpuasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah ketika mereka tidak sedang safar (bepergian), meskipun perintah untuk beribadah haji baru turun pada tahun 9 Hijriyah,” terangnya.

”Dari sini, menurut pendapat kedua ini juga dipahami bahwa antara tanggal 9 Zulhijah dan aktivitas wukuf di Arafah bukan merupakan satu kesatuan. Penamaan puasa Arafah tidak dikarenakan adanya jamaah haji yang sedang wukuf di padang Arafah, tetapi puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, saat dimana semestinya dilaksanakan wukuf,” tambahnya.

BACA JUGA: Sudah Diketok Palu, Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum 2024 di Kota Tasikmalaya Sebanyak 538.324 Pemilih

Apalagi Lembaga Itsbat Kementerian Agama, begitu juga ormas-ormas Islam yang berpengaruh di Indonesia, memakai mathla wilayah Indonesia, bukan mathla Makkah. Selama ijtihad kita masih seperti itu, maka ada kemungkinan kadang-kadang kita berpuasa Arafah tidak tepat pada hari wukuf.

”Dengan uraian tersebut, untuk puasa Arafah tahun ini idealnya kita berpuasa pada hari para jamaah haji sedang melakukan wukuf yakni hari Selasa tanggal 27 Juni 2023, bukan pada hari lainnya. Apalagi selisih waktu antara Arab Saudi dan Pulau Jawa hanya sekitar 4 jam,” simpulnya.

Ditambahkannya, kita hormati mereka yang mengikuti penetapan pemerintah (Kementerian Agama) yang akan berpuasa Arafah hari Rabu tanggal 28 Juni 2023. ”Kita tidak salahkan karena ini masalah ijtihad,” tambahnya. 

Menurut dia, kapan pun puasa Arafahnya, mudah-mudahan diterima oleh Allah SWT dan dipandang sah secara hukum sehingga menjadi penghapus dosa-dosa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: