Unik! Bulan Zulhijah Tidak Sama dengan Bulan Lain
Ilustrasi bulan Zulhijah memiliki beberapa keunikan.-Kemenag-
BACA JUGA: AS Roma Memenangkan Liga Europa Akan Menjadi Lingkaran yang Penuh dengan Keindahan
Memang benar, ibadah haji itu dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu sebagaimana firman Allah Swt dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 197, ”Al-hajju asyhurun ma’lumatun” (Haji itu dilaksanakan pada bulan-bulan yang dimaklumi).”
Maksud dari asyhurun ma’lumatun sebagaimana dijelaskan para mufassir adalah bulan Syawwal, Zulqa’dah, dan sepuluh hari permulaan bulan Zulhijah.
Namun perlu diingat juga bahwa ada satu rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan dan tidak bisa diwakilkan, meskipun sedang sakit keras, yakni wukuf di Arafah, berdasarkan sabda Nabi Saw.
Dalam hadits shahih riwayat Tirmizi, Abu Dawud dan Ibnu Majah, ”Al-hajju ’arafatun’ (inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah).”
BACA JUGA: Punya Jose Mourinho, Legenda Jerman Jagokan AS Roma di Final Liga Europa
Konsekuensinya, jika seseorang tidak wukuf di Arafah karena alasan apa pun, maka dia tidak dinilai telah melaksanakan ibadah haji atau dengan kata lain, ibadah hajinya tidak sah. Dan sudah umum diketahui bahwa wukuf di Arafah hanya dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah. Selain itu, tidak bisa.
Inilah juga membuat Zulhijah menjadi bulan yang unik, karena inti dari ibadah haji yakni wuquf di Arafah dan merupakan rukun haji yang paling utama, hanya bisa dilaksanakan di bulan ini, tidak di bulan lain.
Alasan ketiga, karena pada bulan Zulhijah terdapat satu di antara dua hari raya umat Islam, yakni Idul Adha atau Idul Qurban pada hari Nahr.
Dari Anas r.a. berkata, ”Ketika Nabi Saw datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main pada masa jahiliyah. Maka beliau berkata, ’Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya pada masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)’.” (HR. An-Nasai dan Ahmad).
BACA JUGA: WOW, Pemain Garut Bersinar di Persebaya, Jadi Idola Baru Bonek, Ini Profil Ripal Wahyudi
Idul Adha atau dikenal juga dengan sebutan hari Nahr merupakan hari yang paling agung di sisi Allah. Dari Abdullah bin Qurath r.a. bahwa Rasulullah Saw bersabda, ”Hari yang paling agung di sisi Allah yakni hari An-Nahr lalu hari Al-Qarr.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Yang dimaksud An-Nahr dalam hadits tersebut yakni penyembelihan. Sedangkan hari Al-Qarr artinya hari menetap karena pada tanggal 11 Zulhijah orang-orang yang mengerjakan ibadah haji bermalam dan menetap di Mina. Dengan demikian, hari Nahr (Idul Adha) bertepatan pada tanggal 10 Zulhijah.
Mengenai waktu penyembelihan hewan kurban dapat juga dilaksanakan pada hari tasyrik yakni tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijah.
Itulah tiga keunikan bulan Zulhijah. Bagaimana menurut Anda?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: