2 Perusahaan Bus dari Tasik Ini Pernah Guncangkan Politik Kota Santri, Keduanya Sama-Sama Hebat

2 Perusahaan Bus dari Tasik Ini Pernah Guncangkan Politik Kota Santri, Keduanya Sama-Sama Hebat

Budiman salah satu perusahaan bus dari Tasik yang pernah turun dalam dunia politik di Kota Santri.-Foto:tangkapanlayar/dok budiman-

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - 2 perusahaan bus dari TASIK ini pernah guncangkan politik KOTA Santri. Keduanya sama-sama hebat.

Keduanya tidak hanya besar di dunia bisnis transportasi juga disebu-sebut sebagai raksasa ekonomi dan orang terkaya di Kota Santri.

Tahun 2007 politik di Kota Tasikmalaya diguncangkan oleh 2 perusahaan bus dari Tasik yang merupakan putra daerah.

BACA JUGA:Resmi 2 Bintang Persebaya Gabung Persib, Posisinya Bek dan Gelandang Serang, Ini Lika-Liku Transfernya

2 perusahaan bus dari Tasik itu adalah PO Budiman yang didirikan oleh H. Saleh Budiman dan PO Doa Ibu anak perusahan Mayasari Group yang didirikan oleh H. Engkud Mahpud. Keduanya menurunkan utusannya masuk gelanggang politik.

Anak juragan Bus Budiman yakni Dr. H. Dede Sudrajat dipinang politikus senior H. Syarif Hidayat di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Tasikmalaya.

Turunnya H. Dede Sudrajat ke gelanggang politik saat itu merupakan langkah cerdas tim sukses politisi senior H. Syarif Hidayat.

BACA JUGA:Tak Mau Menyesal, Persib Kontrak Panjang Pemain di Bawah 27 Tahun, Ini Alasannya Menurut Pengamat

Ketika itu H. Syarif Hidayat adalah wakil wali kota dari Wali Kota Tasikmalaya Drs. H. Bubun Bunyamin.

Di Pilkada 2007 H Syarif Hidayat memilih berpisah dan maju menjadi rival politik dengan Drs. H. Bubun Bunyamin. 

Sebagai wakil petahana kalkulasi kekuatan H . Syarif Hidayat berada di bawah H. Bubun Bunyamin. 

BACA JUGA:Pendaftaran Bacaleg Pemilu di KPU Kota Tasikmalaya Masih Sepi

Mengingat di atas kertas sebagai wali kota penopang suara dari kalangan pegawai negeri sipil dan turunannya ada dalam kendali.

Tetapi ketika H. Syarif Hidayat berhasil menggandeng  anak juragan Bus Budiman yakni H. Dede Sudrajat, konstelasi politik berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: