Jika Hujan Tergenang, Kering Berdebu! 1.300 Kilometer Jalan Kondisinya Rusak di Kabupaten Tasikmalaya
Jalan Raya Singaparna-Sariwangi sebagai penyangga ibu kota mengalami kerusakan di Panyingkiran Kecamatan Singaparna, Rabu 29 Maret 2023. -ujang nandar-radartasik.disway.id
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Sepanjang 1.300 kilometer jalan kondisinya rusak di Kabupaten Tasikmalaya. Dari sepanjang itu, 30 persen kondisi rusak berat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen mengutarakan, dari jumlah 1.300 kilometer jalan kondisinya rusak dengan kategori berbeda-beda.
"Itu ada rusak ringan, sedang dan berat. 30 persen kondisi rusak berat," katanya kepada, radartasik.com.
Meski di tengah keterbatasan kemampuan anggaran dan rendahnya pendapatan daerah --kemampuan fiskal hanya di angka tiga persen--, pemerintah daerah makin lesu mewujudkan infrastruktur yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
Untuk tahun 2023, pihaknya sudah memasukkan pengajuan prioritas-prioritas pembangunan yang mendapatkan alokasi cukup dari Pemprov Jawa Barat. Dimana pihaknya mengusulkan untuk perbaikan jalan saja di atas Rp200 miliar.
BACA JUGA:PERTAMA KALI Guru dan Dosen Akan Terima THR dan Gaji Ke-13, Besarannya Baru Sebegini
"Karena jika mengandalkan APBD Kabupaten, terus terang kita tidak mampu. Yang ada (anggaran) kita lakukan. Tapi kita bersinergi dengan Pemprov Jabar. Kita mengusulkan di atas 200 miliar," katanya.
Sementara warga berharap, Pemkab Tasikmalaya memprioritaskan perbaikan seperti di Jalan Raya Singaparna-Sariwangi (Panyingkiran Kecamatan Singaparna). Jalan tersebut sudah beberapa tahun ini belum mendapatkan perbaikan. "Ini sudah lama tidak ada perbaikan," kata Amin.
Kondisi jalan berlubang, sambung dia, jika hujan tergenang air dan cukup membahayakan pengendara motor maupun mobil. Sementara jika kering berdebu. "Sudah lama rusaknya, dan masyarakat minta segera diperbaiki," kata dia.
Sebetulnya, masyarakat setempat atau sepanjang jalan tersebut sudah bergotong-royong menutup jalan rusak dengan tanah seadanya. Namun ketika hujan mengguyur, lubang-luang jalanan itu kembali menganga.
"Segera saja diperbaiki Pak, agar bisa nyaman, aman dan tidak rawan kecelakaan," ujar dia.
Warga lainnya di Kampung Panyingkiran Desa Singaparna Kecamatan Singaparna, Siti mengatakan, di saat hujan terus mengguyur, air menggenang permukaan badan jalan. Hal ini menurutnya mengakibatkan kecelakaan karena jalan yang ditapaki tidak dapat dipilah karena berlubang.
"Kita minta segera ada perbaikan, kalau masyarakat gotong royong tetap jalan rusak kembali walaupun ditutup brangkal atau batu pasir," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: