SD Negeri 3 Sadananya Bentuk Karakter dan Akhlak Siswa dengan Aktivitas Kerohanian
Pelajar SD Negeri 3 Sadananya melaksanakan salat duha bareng sebelum memulai pelajaran, Jumat (3/3/2023).-ISTIMEWA-radartasik.disway.id
SADANANYA, RADARTASIK.COM – SD Negeri 3 Sadananya Kabupaten Ciamis membiasakan aktivitas kerohanian setiap pagi pada anak didiknya. Setiap pagi sebelum memulai proses belajar mengajar seluruh murid dan guru menjalankan salat duha bersama. Diikuti sejumlah kegiatan keagamaan lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk membentuk karakter dan akhlak para siswa.
Kepala SDN 3 Sadananya Entis Mulyanti SPd melalui salah seorang guru kelas Tata Nugraha mengatakan bahwa pembiasaan itu sudah menjadi bagian dari program sekolah.
Selain salat duha, mereka juga diajak bertadarus, menghafal asmaul husna juz ama dan doa sebelum belajar.
Disamping aktivitas rutin baris berbaris dan memeriksa kebersihan masing-masing sebelum masuk kelas. Hal itu bertujuan agar anak-anak terbiasa dengan aktivitas keagamaan dan kerohanian. Sehingga kelak dapat menjadi generasi unggul dan berakhlak.
“Semua itu kami biasakan kepada para pelajar agar mereka bisa tetap terbiasa bila di rumahnya,” paparnya kepada Radar, Jumat (03/03/2023).
Dengan metode tersebut anak-anak belajar disiplin. Tidak hanya di sekolah tapi juga di rumah. Yang paling penting dari pembiasaan itu adalah membentuk karakter anak agar menjadi lebih baik dan taat pada ajaran agama.
“Metode seperti ini mengajarkan anak sejak dini untuk menimba ilmu agama yang baik dan benar,” katanya.
Entis berharap anak-anak dapat membawa kebiasaan itu sampai dewasa. Sehingga mereka memiliki fondasi yang kokoh untuk bergaul.
Sebab melalui berbagai aktivitas keagamaan, siswa dapat lebih mendekatkan diri kepada yang maha kuasa dan menjadi generasi beriman, berakhlak dan berkarakter.
“Makanya dengan dituntun oleh ilmu agama mereka itu bisa kuat pondasinua dan karakter juga jadi baik,” paparnya.
Anak-anak yang berkarakter dan berakhlak, kata dia, akan senantiasa terhindar dari perilaku-perilaku buruk seperti membully. Mereka juga akan lebih bersopan santun dan menghormati siapa pun.
“Makanya kami juga disambut baik kegiatan ini oleh para orangtua, karena selain mereka dapat ilmu umunya agamanya juga,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: