Cegah Stunting Itu Penting, Kalori Telur Rebus Bisa Membantu Loh!
Orang Kusmana, SKM., MPH Ketua DPC Persagi Tasikmalaya.-Foto:tangkapanlayar/dok radar tv-
Tahap ini, papar Otong, perhatikan masa kehamilan 0-5 bulan. Ibu hamil harus konsumsi zat gizi meliputi protein, yodium, zing dan kalsium,” tutur Otong.
Lanjut Otong, protein awal hamil itu 4 porsi per hari. Ini mutlak jarus dipenuhi.
“Mudahnya, sehari ibu hamil konsumsi 4 butir telur. Ayam atau ikan bisa juga menggantikan telur,” jelas Otong
Diingatkan Otong, masa awal kehamilan biasanya ibu hamil ada gangguan mual. Nah, suami dan keluarga harus mendukung agar ibu hamil harus makan.
BACA JUGA:Mala Kembali? Ini Jadwal Tayang Sinetron Panggilan Indosiar 11 Februari 2023
2. Masa Menyusui
Kejadian stunting bisa terjadi masa pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif. Ini biasanya kaidah menyusui yang tidak tepat.
Masalah menyusui dijelaskan Otong, kalau posisi anak tidak pas, bayi akan pegal lehernya. Waktu menyusu sebentar. Ini dianggap kenyang oleh ibunya. Jadilah bayi kekurangan asupan gizi.
“Prevalensi (proporsi dari populasi) 5 persen masih ada kejadian masa ASI eksklusif, ada bayi yang stunting. Salah satu penyebabnya yang pertama posisi menyusui anak,' jelas Otong.
BACA JUGA:Keren! Pemkab Tasik Targetkan Angkat 8.000 PPPK, Tenaga Honorer Langsung Diangkat?
Penyebab kedua, tambah Otong, pelekatan. Puting ibu menyusui ketemu mulut bayi itulah pelekatan. Mulut bayi kalau hanya di puting payudara, itu pelekatannya tidak pas.
Jika pelekatannya tidak pas, cadangan ASI di belakang payudara tidak akan terambil. Karena kenyotannya tidak kuat.
“Kalau pelekatan tidak tepat, cadangan ASI di belakang payudara tidak terambil. Otomatis produksi ASI menurun. Bayi masa ASI eksklusifnya terganggu. Jadilah stunting,” kata Otong.
Selanjutnya di masa menyusui ini, perhatiakan juga frekuensinya. Otong mengingatkan, tiap 2 jam sekali bangunkan bayi untuk disusui. Sehari 8-12 kali disusui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: