Pemkot Tasikmalaya Fokus Cegah Stunting Melalui Konsumsi Tablet Fe untuk Ibu Hamil

Pemkot Tasikmalaya Fokus Cegah Stunting Melalui Konsumsi Tablet Fe untuk Ibu Hamil

Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah. rezza rizaldi / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Pemerintah Kota TASIKMALAYA semakin gencar mendorong konsumsi tablet penambah darah (Fe) bagi ibu hamil

Langkah ini diambil untuk menekan angka Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan mencegah kelahiran anak stunting.

Anemia merupakan ancaman serius bagi generasi penerus bangsa. Dalam jangka pendek, Anemia menyebabkan lesu, menurunkan daya tahan tubuh, dan mengganggu konsentrasi belajar. 

Namun, dalam jangka panjang, remaja dengan anemia berisiko melahirkan bayi prematur dan berat lahir rendah, yang rentan mengalami stunting.

BACA JUGA:Kriteria Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya: Harus Merakyat dan Dekat dengan Rakyat

Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah pekan lalu melakukan kunjungan ke sepuluh kecamatan. 

Selain memantau pelaksanaan program, ia meminta camat dan lurah untuk memastikan data ibu hamil yang terpantau menerima intervensi.

"Di sepuluh kecamatan, kami telah membahas program penanganan stunting. Kami mendorong camat dan lurah untuk memastikan ibu hamil rutin mengonsumsi pil penambah darah," ujar Cheka.

Fokus Pemkot kini bergeser dari penanganan stunting pada bayi, ke pencegahan sejak masa kehamilan. Tercatat, ada 685 ibu hamil dengan KEK di Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA:Punya Panorama Memukau, Inilah 3 Tempat Wisata Alam Cirebon Terbaik

"Jika hanya menangani bayi stunting, hasilnya hanya sekitar 30 persen. Tetapi, jika kita menerapkan strategi zero new stunting, kita bisa mencegah kasus baru," jelasnya.

Sayangnya, kepastian anggaran untuk program ini belum jelas. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang didanai anggaran pusat berakhir pada Agustus lalu, sementara kontribusi kas daerah masih minim.

"Tablet penambah darah sudah tersedia di puskesmas, tetapi penggunaannya masih kurang optimal," tambah Cheka.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat bahwa ibu hamil dengan KEK berisiko melahirkan bayi yang tidak sehat, baik dari segi berat badan lahir rendah (BBLR) maupun penyakit kronis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: